Usai Sembahyang, Umat Konghucu Bersihkan Rumpang dan Altar

TIMESINDONESIA, MALANG – Usai menggelar sembayang Sung Sen, umat Konghucu menlanjutkan peribadatan dengan menyucikan rumpang dan altar dewa yang berada di Kelenteng Eng An Kiong.
Humas Kelenteng Eng An Kiong, Bunsu Anton Triyono menjelaskan, pembersihan rumpang dan altar dilakukan saat para suci pergi ke kahyangan, altar di kelenteng ditinggalkan para suci sehingga altar dalam keadaan kosong.
Advertisement
Anton juga menjelaskan dalam membersihkan rumpang ini hanya menggunakan peralatan biasa seperti waslap dan airbunga.
"Kami menggunakan bunga mawar supaya lebih suci dan sakral," kata Anton, Selasa (2/2/2016).
Lebih lanjut, Anton menambahkan selain menggunakan bunga, ada syarat khusus bagi orang yang membersihkan rumpang dan altar ini.
"Semua orang boleh membersihkan rumpang dan altar, namun diutamakan tidak memakan makanan berjiwa atau vegetarian," kata Anton.
Rangakaian perayaan imlek sendiri telah dimulai sejak hari ini Selasa (2/1/2016) dengan ritual Sung Sen, kemudian dilanjutkan dengan sembayang di tanggal 1 tahun baru Cina.
Pada tahun baru Imlek, umat Konghucu percaya tanggal 1 peristiwa ketuhanan yang luar biasa, saat itu bertepatan dengan adanya bulan mati.
"Itulah kuasa Tuhan, saat bulan mati air surut, dan kami mengucap syukur. Karena kami mengabadikan bulan itu penerangn bumi, menciptakan air di muka bumi menjadi surut," jelasnya.
Setelah itu, rangkaian perayaan Imlek dilanjutkan dengan sembayang Ciek Sen yakni ritual menerima kembali para suci yang kembali dari kahyangan.
"Ciek Sen dilakukan empat hari usai hari raya Imlek," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Sumber | : = |