Peristiwa

Air Bercampur Lumpur, PLTA Tulungagung Prihatin

Selasa, 09 Februari 2016 - 09:27 | 105.12k
Ilustrasi air banjir bercampur lumpur (Foto:pixabay)
Ilustrasi air banjir bercampur lumpur (Foto:pixabay)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Manajemen PLTA Niyama di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan buruknya kualitas air dari Sungai Parit Raya dan Parit Agung yang kotor bercampur lumpur akibat banjir serta erosi dari pegunungan yang gundul.

"Kualitas air yang rendah menyebabkan mesin turbin PLTA lebih cepat aus dan rusak. Air bercampur lumpur yang masuk dalam sistem turbin atau peralatan itu seperti terkena kertas gosok. Sangat merusak dan korosif," ucap Kepala PLTA Niyama, Gatot Suprihadi.

Advertisement

Menurutnya, dalam kondisi normal, mesin pembangkit listrik seperti milik PLTA Niyama idealnya memiliki masa penggunaan selama 25 tahun. Namun dengan kondisi air seperti saat ini, usia turbin diprediksi susut menjadi hanya 15 tahunan atau sedikit lebih panjang.

"Sejak pengadaan tahun 1989, kami memang belum melakukan penggantian. Tapi mesin turbin air sudah pernah diangkut ke Jakarta untuk 'overhaul' atau perbaikan mesin secara total," tambahnya.

Untuk mengantisipasi dampak lebih buruk, PLTA Niyama sendiri memperketat pengawasan kualitas dan volume sedimentasi pada air sungai yang masuk ke sistem saluran pembangkit listrik. Saat sedimentasi tinggi dan inflow terlalu besar, air akan digelontorkan (flushing) demi membersihkan lumpurnya.

Upaya lain yang dilakukan PLTA Niyama adalah meningkatkan frekuensi perawatan, membersihkan 'main strainer' atau sistem pendingin mesin, serta membersihkan instalasi penyaring kotoran di pintu saluran air masuk menuju area turbin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Antara News

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES