Peristiwa

Kertas dan Air Beras Antar Siswa MTs Simo Lamongan Juara

Selasa, 23 Februari 2016 - 14:10 | 106.48k
Peraih juara pamer piala Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat SMP/MTs (foto : Ardiyanto/lamongantimes)
Peraih juara pamer piala Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat SMP/MTs (foto : Ardiyanto/lamongantimes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Bagi kebanyakan orang, kertas bekas dan air sisa cucian beras hanya dipandang sebelah mata. Kedua jenis limbah tersebut jarang ada yang memanfaatkannya, sehingga hanya berakhir di tempat sampah.

Seperti yang dilakukan tiga siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Putra-Putri Simo, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Estalia Rona Ratu Roy, Novia Robiatul Adawiyah, Luluk Zumrotin Nisa yang memanfaatkan kertas tak terpakai.

Advertisement

Mereka mengubah kertas bekas menjadi pot atau vas bunga dan tanaman.

Menurut Estalia, kertas dipilih sebagai media tanam lantaran bisa memudahkan penetrasi akar masuk ke dalam media. “Kertas juga punya daya serap dan daya pegang air yang tinggi, sehingga memudahkan penetrasi air kedalam akar,” ulasnya, Selasa (23/2/2016).

Proses pengolahan media tanam dari kertas bekas, sambung Estalia, terlebih dahulu kertas di campur dengan kaporit untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, dan zat berbahaya lainnya.

“Cemaran tinta harus dihilangkan dulu, karena bisa mengganggu penyerapan nutrisi tanaman, kita gunakan kaporit untuk menghilangkan tinta yang ada di kertas,” jelasnya.

Selanjutnya, pot dari kertas dibentuk menjadi pot dengan menggunakan cetakan dari botol bekas, seraya menunggu kering. “Jadi tempat yang terbuat dari kertas bisa langsung bisa dipakai untuk persemaian, pembibitan, penanaman biji tumbuhan sampai muncul tunas,” urainya.

Lebih jauh, Ia menjelaskan, kertas tidak mengandung unsur hara yang banyak, sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk organik untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi tanaman dengan menanam pot dari kertas ke dalam tanah.

Estalia menambahkan, ide awal memanfaatkan kertas bekas menjadi pot atau vas yang diberi label First Paper Pot ini berangkat dari banyaknya kertas yang terbuang sia-sia. “Tujuannya untuk mengurangi banyaknya limbah kertas, terutama di sekolah,” tandasnya.

Sementara produk lain yang dihasilkan MTs Putra-Putri Simo adalah menciptakan produk rumah tangga yang bernilai tinggi dengan berbahan dasar air bekas cucian beras. Penemuan itu di gagas tiga siswa, Dananjaya Vikal Danis Suryana, Ahmad Bagus Muzakki, Fatih Ahmad.

Menurut Dananjaya, di dalam sisa cucian beras memiliki kandungan Nutrisi, fosfor, vitamin, mineral, dan fitonutrien, karbohidrat cukup tinggi. Ketiganya kemudian berinovasi dengan mengolah limbah cucian beras tersebut menjadi pembersih lantai.

“Setiap hari semua rumah mempunyai limbah cucian beras. Kita manfaatkan air bekas cucian beras sebagai anti bakteri pembersih lantai,” katanya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, cara pembuatan anti bakteri pembersih lantai dengan memanfaatkan air cucian beras tidak ribet. “Cara membuatnya mudah, hanya dengan mencampurkan air bekas cucian beras dengan air lemon,” terangnya.

Paska air cucian beras di campur dengan air lemon, tambah Dananjaya, kedua bahan itu selanjutnya di masukkan ke dalam botol plastik. “Tinggal di kocok, sudah bisa digunakan,” pungkasnya.

Berkat dua penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat tersebut, MTs. Putra-Putri Simo menyabet juara pertama dan kedua dalam Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Lamongan, Gresik, Mojokerto, Bojonegoro dan Tuban, yang digelar MAN Lamongan dalam ajang “Manela Maulid Festival 2016”. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES