
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan membuat gapura dengan arsitektur yang mengadopsi Gapura Paduraksa dari kompleks Makam Sunan Sendang Duwur di Kecamatan Paciran.
Bupati Lamongan Fadeli berharap Gapura Paduraksa bisa menjadi identitas Kabupaten Lamongan. Caranya, setiap gapura desa di desain Gapura Paduraksa.
Advertisement
“Saya berharap (arsitektur Paduraksa, red) ini bisa diaplikasikan dalam setiap bangunan gapura di pedesaan,” katanya didampingi Wakil Bupati Kartika Hidayati dan Sekkab Yuhronur Efendi di Desa Pandanpancur.
Fadeli berharap masyarakat Lamongan memahami kandungan filosofis Gapura Paduraksa seperti yang diajarkan Sunan Sendang Duwur.
Dari arsitektur Gapura Padurakasa ini ada dua sayap mengembang di sisi kanan gapura, sayap sering diasumsikan pada keakheratan.
Untuk reliefnya ada unsur lengkung Kalpawreksa yang menaungi gapura, diartikan juga sebagai Pohon Hayat atau Pohon Kalpataru. Sementara di kaki gapura dihiasi dengan ornamen burung merak yang mirip burung Phoenix. Di kalangan sufi disebut Simurgh.
Lebih lanjut, Fadel menjelaskan, sebenarnya Lamongan merupakan kabupaten yang kaya budaya. Ia ingin, warga Lamongan mengenal dan bangga dengan budaya sendiri.
“Salah satunya arsitektur Gapura Paduraksa di Makam Sunan Sendang Duwur,” akunya.
Di Lamongan, gapura yang mengadopsi Gapura Paduraksa ini sudah ada dan ditempatkan sebagai pintu gerbang masuk Kabupaten Lamongan yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik yang terletak di Desa Pandanpancur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |