Peristiwa

Begini Proses Peribadatan Hari Raya Nyepi di Desa Kesamben‎

Selasa, 08 Maret 2016 - 19:39 | 55.09k
Pura Kumala Kuiswara yang berada di Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang‎.(Foto: Ferry Agusta Satrio/Malang TIMES)
Pura Kumala Kuiswara yang berada di Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang‎.(Foto: Ferry Agusta Satrio/Malang TIMES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Suryani, warga Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang tampak memeriksa lampu penerangan yang ada di dalam Pura Kumala Kuiswara.

"Saya sedang mempersiapkan keperluan untuk upacara setelah Catur Brata Penyepian," ucapnya ditemui di pura yang berada di timur Kantor Desa Kesamben, Selasa (8/3/2016).‎

Advertisement

Mulai besok pagi, umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Empat hal yang tidak dilakukan meliputi, Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (hening/tidak berfoya-foya), dan Amati Pakarya (tidak melakukan aktivitas/pekerjaan).‎

Sebelumnya, peribadatan menjelang Hari Raya Nyepi diawali dengan upacara Melasti yang berlangsung di Pura yang berada di Pantai Balekambang, Minggu (6/3/2016) lalu.

Pada hari ini, Selasa (8/3/2016) dilaksanakan Taur Agung, sebuah upacara Buta Yadnya yang disimbolisasi dengan Ogoh-ogoh.

"Upacara Buta Yadnya adalah mempersembahkan kepada para Buta Kala (mahluk halus) berupa banten (sesajian)," terangnya.‎

Persembahan kepada Buta Kala bertujuan agar pada saat pelaksanaan Catur Brata Penyepian berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan dari Buta Kala.

Suryani menjelaskan, pelaksanaan Catur Brata Penyepian berlangsung sejak dini hari nanti selama 24 jam.

Setelah pelaksanaan Catur Brata, dilaksanakan Ngembak Geni. Dari sebelumnya laku tanpa adanya penerangan, saat Ngembak Geni kembali seperti semula. 

"Lampu-lampu ini dinyalakan semua. Selama Catur Brata Penyepian, tidak boleh dinyalakan semua selama 24 jam," tuturnya.

Menurutnya, di Desa Kesamben terdapat lebih dari seribu warga umat Hindu.  Mereka hidup rukun dan toleran dengan umat beragama lain.

Pura Kumala Kuiswara yang akan menjadi tempat upacara Ngembak Geni telah ada sejak tahun 1914 (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES