
TIMESINDONESIA, BATU – Sangha Teravada Indonesia menahbiskan enam pendeta Buddha atau bhikkhu. Serangkaian prosesi Upasampada (penahbisan bhikkhu) digelar. Berbagai persiapan penahbisan dilakukan, termasuk menyelidiki persyaratan calon Bhikkhu sebelum ditetapkan.
Sejak pagi, Minggu (25/2/2018), Padepokan Dhammadipa Arama, Kota Batu, Jawa Timur, didatangi banyak ummat Buddha yang akan menyaksikan prosesi penahbisan.
Advertisement
Bhante Khemadharo yang menjadi ketua panitia upasampada menjelaskan, sebelum prosesi dilakukan, para calon Bhikkhu menjalani serangkaian tes, mulai kesehatan, psikologi, dan seleksi. Tujuh Bikkhu yang menyeleksi, hingga akhirnya ditetapkan.
Upasampada digelar dua tahun sekali. Kali ini, Padepokan Dhammadipa Arama menjadi 'tuan rumah'. Di padepokan ini, terdapat tempat khusus untuk menahbiskan Bhikkhu, yang disebut Uposathagara.
Dari enam Bhikkhu yang ditahbiskan, tiga di antaranya merupakan lulusan Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa, Kota Batu. Perguruan tinggi tersebut berada satu kompleks dengan Padepokan Dhammadipa Arama. Sedangkan tiga bhikkhu lainnya, berasal dari Sangha Teravada Indonesia yang berada di Vihara Mendut.
Prosesi penahbisan diawali dengan mencukur rambut para calon Bhikkhu, tanda melepas keduniawian. Mereka pun menerima jubah Bhikkhu.
Jubah itu dikenakannya saat Upasampada. Sambil membawa amisa puja, para calon Bhikkhu mengelilingi Uposathagara. Mereka diiikuti para orangtua atau sponsor.
Alunan suara musik gamelan, bedug, dan genta bertalu mengiringi perjalanan mengelilingi Uposathagara sebanyak tiga kali, searah jarum jam.
Prosesi upacara penahbisan berlangsung dalam ruang Uposathagara. Bhikkhu Sukhemo Mahatera menjadi guru penahbis, didampingi para bhikku lainnya.
Serangkaian prosesi penahbisan terangkum dengan detail dan sempurna di dalam Uposathagara. Tampak para Bhikkhu baru ini menerima mangkok, wadah untuk menerima makanan dari umat Buddha.
Dalam ruangan, tampak duduk bersila orangtua atau sponsor dari para Bhikkhu. Mereka mengikuti prosesi penahbisan hingga selesai.
Usai prosesi upacara, Ketua Umum Sangha Teravada Indonesia, Yang Mulia (YM) Bhikku Subhapanno Mahatera menyampaikan sambutan. "Upacara berlangsung sempurna. Semoga membawa kebahagiaan bagi semua," ucapnya.
Kini, Sangha Teravada Indonesia menjadi rumah besar milik bersama bagi para Bhikkhu yang baru dilantik. Jumlah Bhikku di Sangha Teravada Indonesia bertambah dari 92 menjadi 98.
"Bhikkhu yang lama (ditahbis) adalah kakak. Dalam rumah besar, saling menunjang tercapainya kebahagiaan, dengan tujuan bebas dari penderitaan," tuturnya.
Bhikku Subhapanno mengajak seluruh umat Buddha merawat Bhikku dengan cara yang pantas. Artinya, mendukung kehidupan para bikhu agar dapat berlatih dan melaksanakan dhamma dengan baik.
Upacara penahbisan pun usai. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta. Semoga Semua mahluk hidup berbahagia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |