Peristiwa

Lestarikan Budaya, Warga di Gresik Sedekah Bumi dan "Udik-Udikan"

Kamis, 03 Mei 2018 - 17:03 | 50.14k
Warga berebut uang koin saat 'Udik-Udikan' saat tradisi Sedekah Bumi. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Warga berebut uang koin saat 'Udik-Udikan' saat tradisi Sedekah Bumi. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Ratusan masyarakat Desa Dukuhkembar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar kegiatan Sedekah Bumi. Hal itu bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi.

Sejak Kamis (3/5/2018) pagi, warga sudah berkumpul di makam sesepuh desa, tua, muda, anak-anak berkumpul. Sebelum memulai tradisi, mereka menggelar tahlil dan mendoakan orang - orang yang sudah meninggal. 

Advertisement

Masih di makam sesepuh desa yang juga tokoh agama, para warga berkumpul, mereka membawa ratusan jajanan dari rumah yang didoakan oleh tokoh agama desa. Setelah didoakan, mereka makan bersama.

Sedekah-Bumi-2.jpgWarga Desa Dukuhkembar saat tradisi Sedekah Bumi.

Suasana akrab terjadi, mereka percaya, keberkahan akan selalu didapat usai mengikuti tradisi tersebut. Uniknya, diakhir kegiatan tersebut, mereka juga menggelar "Udik-Udikan" atau membagikan uang logam. 

Menurut Kepala Desa (Kades), Dukuhkembar, Asikin mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun silam. Hingga kata dia, para warga mempercayai bahwa Sedekah Bumi dapat mendatangkan keberkahan. 

"Sudah bertahun-tahun. Ya, harus selalu diadakan, ini dilakukan untuk mengakrabkan warga sekaligus melestarikan adat istiadat," katanya, Kamis (3/5/2018). 

Asikin membeberkan, kegiatan tahunan itu tiap kali dilakukan saat satu bulan sebelum Bulan Ramadan. Dirinya berharap, tradisi ini tak pernah hilang dan tetap dilestarikan oleh warga.

Sedekah-Bumi-3.jpgDalam Sedekah Bumi di Desa Dukuhkembar, juru masak dilakukan oleh laki-laki

Dikatakan dia, kegiatan ini juga sebagai sarana warga untuk berkumpul. "Ya, semua warga desa berkumpul. Bahkan yang merantau mereka pulang," tutur dia.

Keunikan lain, jika biasanya juru masak adalah perempuan. Khusus dalam Sedekah Bumi, kaum hawa tak dilibatkan, semua urusan dapur dikerjakan oleh kaum adam. 

Mulai dari memotong daging, memasak, hingga menyajikan semua dilakukan oleh kaum laki-laki. "Tak tahu persis alasanya apa, pokoknya kalau waktu Sedekah Bumi, yang memasak adalah laki-laki," tambah juru masak, Mat Sukri (56).

Salah satu warga Sudiman mengaku, jika kegiatan Sedekah Bumi merupakan salah satu sarana untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Dia mengaku, mencari berkah. "Selalu ikut setiap tahunnya," jelas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES