Peristiwa

Saatnya BPTP Jatim Turun Gunung, Maunya Chendy Tafakresnanto Seperti Ini

Jumat, 06 Desember 2019 - 11:44 | 77.74k
Kepala BPTB Jawa Timur, Dr. Ir Chendy Tafakresnanto.MP pafa acara Family Gathering keluarga besar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. (FOTO: widodo irianto/TIMES Indonesia)
Kepala BPTB Jawa Timur, Dr. Ir Chendy Tafakresnanto.MP pafa acara Family Gathering keluarga besar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. (FOTO: widodo irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sudah waktunya, kita semua, para peneliti, penyuluh dan teknisi yang ada di BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian) turun gunung, dekat-dekat dengan masyarakat petani

Kepala BPTB Jawa Timur, Dr. Ir Chendy Tafakresnanto.MP mengatakan hal itu saat bersama seluruh Keluarga Besar BPTP Jawa Timur di Jalan Raya Karangploso melaksanakan Family Gathering, Jumat (6/12/2019) pagi.

Advertisement

Chendy-Tafakresnanto-2.jpg

Family Gathering yang dilaksanakan para karyawan BPTP itu dikemas menjadi istimewa karena selain dihadiri pengusaha pertanian tebu dari Blitar yang dipimpin mantan Sekjen Kementerian Pertanian, Ir. Syukur Iswantoro, M.M., Kepala Balitas dan beberapa pejabat pertanian di sekitar kantor BPTP.

Chendy mengungkapkan, selama ini BPTP sudah banyak capaian yang dilakukan. "Tetapi juga banyak yang belum kita laksanakan dan sedang kita lakukan. Saya berterimakasih atas semua partisipasi seluruh karyawan BPTP yang telah berbuat untuk menuju kebaikan," ujarnya.

Meski demikian,  lanjut Chendy yang telah menjabat selana tiga tahun lima bulan sebagai Kepala BPTP ini,  banyak puka PR yang belum dikerjakan. "Mohon maaf kalau saya selalu mengatakan, selalu cerewet, terutama berkaitan dengan kegiatan kegiatan. Tapi percayalah tujuan utama saya adalah  bagaimana seluruh kegiatan kita itu sesuai dengan arahan, dan  proposal berbasis operasional kantor," katanya.

Apa yang kita tulis, lanjut Chendy ya kita kerjakan,  dan apa yang kita kerjakan kita laporkan. "Supaya kita bertanggungjaeab dunia akhirat," tambahnya.

"Saya selalu menggerakkan kamu milenial, yang di otak kirinya selalu berisi inovasi-inovasi. Sebab semua indormasi sekarang berbasis IT,  dan kita harua peka terhadap teknologi itu untuk kepentingan petani kita, " kata Chendy lagi.

Karena itu selalu mendorong kepada para ASN BPTP untuk tidak menjadi pegawai ASN biasa-biasa saja. Sebab kalau ASN BPTP itu hsnya biasa-biasa saja,  maka tidak akan bisa menyelesaikan masalah pertanian dengan baik.

Chendy-Tafakresnanto-3.jpg

"Karena itu kita harus luar biasa dan kita harus melakukan semua terobosan maupun lompatan-lompatan teknologi yang harus kita lakukan," tegasnya.

Tujuan akhirnya, kata Chendy adalah bagaimana hasil kemajuan teknologi pertanian. Karena, lanjut dia, BPTP ini adalah miniatur Badan Diklat, sehingga harus selalu mendekat kepada petani sebagai pengguna teknologi dan pengusaha.

"Pak Menteri Pertanian juga telah mencabang 3 program terkait dengan kostra tani, kawasan terintegrasi mandiri dan modern dan bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian 5%. Hal itulah yang selalu diulang-ulang Menteri Pertanian," kata Chendy.

Tiga program prioritas itu adalah :

1.Memperbaiki data pangan termasuk kejelasann lahan yang akan panen

2.Memanfaatkan teknologi sebagai pendorong kemajuan sektor pertanian

3. Pengendalian pertanian melalui debirokratisasi yang akan dipadukan dengan pemanfaatan teknologi pertanian

Kalau sesuatu itu selalu diulang-ulang, kata Chendy, berarti hal itu penting untuk dihayati dan dilaksanakan dengan baik.

Chendy juga mengingatkan ketika awal ia masuk sebagai Kepala BPTP, tiga tahun 5 bulan lalu, telah mencanangkan motto hidup guyub rukun migunani.

"Jadi percuma kita guyub tapi tidak rukun. Guyub dan rukun saja juga belum cukup,  tapi harus berguna bagi semua, karyawan, keluarga dan masyarakat di Jawa Timur khususnya di bidang pertanian," tegasnya.

Karena itulah, kata Kepala BPTB Jawa Timur, Dr. Ir Chendy Tafakresnanto.MP, sudah waktunya, kita semua, para peneliti, penyuluh dan teknisi yang ada di BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian) turun gunung, dekat-dekat dengan masyarakat petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES