Survei LSMB: Milton-Boyman Diprediksi Menang Pilgub Kalbar 2018

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasangan calon Gubernur Kalimantan Barat, Milton Crosby-Boyman diprediksi akan memenangi pertarungan Pilgub 2018 Kalbar. Hal tersebut didasarkan pada hasil survei dari Lembaga Survei Masyarakat Borneo (LSMB).
Menurut survei tersebut, pasangan Milton dan Boyman adalah sebagai kandidat pilihan masyarakat Kalimantan Barat.
Advertisement
Sebanyak 52.20 persen responden, memilih pasangan Milton - Boyman, disusul pasangan Karolin Margaret-Suryadman Gidot dengan jumlah pemilih sebanyak 22,20 persen responden, kemudian pasangan Sutarmidji-Ria Norsan (Midji-Norsan) dengan dipilih 17,40 persen responden, sementara 8,20 Persen lainnya abstain.
"Mereka berada di urutan pertama. Disusul dengan paslon Karolin dan Gidot, yang menempati urutan ke dua. Dan terakhir ditempati paslon Sutarmidji dan Norsan," ujar Direktur Eksekutive LSMB, Christianus Alvin, Sabtu (23/6/2018).
Menurut Alvin, salah satu faktor yang menjadi penentu para pemilih adalah politik identitas baik suku maupun agama.
"Hal ini yang membuat kondisi Kalbar sempat memanas. Namun hal ini segera direspon dengan cepat oleh pihak kepolisian dengan dilakukan komitmen Pilgub Damai, yang dilakukan oleh ketiga Paslon," terangnya.
Pada kesempatan itu, dia juga membeberkan bahwa sejarah kelam Kalbar yang pernah terjadi konflik berdarah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat.
Saat ini mereka sangat sadar atas pentingnya persatuan dan kesatuan, hal itu terjadi karena masyarakat merasakan langsung kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkan apabila konflik yang pernah terjadi, kembali terulang.
Menurut Alvin, kekhawatiran konflik tersebut tergambarkan dari pernyataan para responden saat ditanya alasan mengapa memilih paslon Milton-Boyman.
"Masyarakat menilai, pasangan Milton-Boyman merupakan perpaduan yang serasi suku dan agama, antara Dayak dan Melayu, juga Kristen dan Islam," ujarnya.
Tidak heran, kata dia, jika paslon ini berhasil mengkikis elektabilitas dari kedua calon lainnya. Selain itu, masyarakat Kalbar juga sudah tidak menyukai model politik dinasti.
"Masyarakat Kalbar tidak banyak yang memilih paslon Karolin dan Gidot. Hal itu juga dapat menjadi parameter tingkat demokrasi semakin tinggi di Kalimantan Barat. Bahkan etika dan moral calon pemimpin kerapkali dijadikan alasan mengapa paslon Karolin dan Gidot banyak tidak disukai responden," katanya.
Sementara, penyebab rendahnya Paslon nomor urut 3, Midji-Norsan lantaran dianggap tak mewakili Kebhinekaan di Kalimantan Barat dan juga adanya dugaan keterlibatan Sutarmidji dalam kasus korupsi alat kesehatan.
Seperti yang diketahui, paslon nomor urut 2 (Karolin Gidot) dan 3 (Midji-Norsan) berasal dari 1 suku dan agama yang sama antara cagub dan cawagubnya.
"Kerinduan masyarakat terhadap kebhinekaan di Kalbar menjadikan Paslon Milton dan Boyman banyak dipilih oleh responden," terang dia.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan sejak tanggal 12 sampai 21 Juni 2018 dengan melibatkan 1.896 responden yang tersebar di Kalimantan Barat
Adapun survei soal Pilgub Kalbar 2018 yang dilakukan Lembaga Survei Masyarakat Borneo (LSMB) ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar -/+ 2.25 persen dan tingkat kepercayaan survei 95 persen.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Jakarta |