Spanduk Tolak Deklarasi #2019GantiPresiden Bertebaran di Jember

TIMESINDONESIA, JEMBER – Spanduk yang berisi menolak Deklarasi #2019GantiPresiden dan paham radikal tampak bertebaran di sejumlah titik di Jember, Jawa Timur.
Sebagian spanduk yang dipasang oleh pihak yang mengatasnamakan mulai dari warga Jember, mahasiswa hingga komunitas hobi tersebut mulai tampak sejak pengumuman pasangan capres-cawapres beberapa waktu lalu.
Advertisement
Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, Senin (13/8/2018), spanduk tersebut terlihat di Terminal Pakusari dan simpang tiga Jalan Karimata dan Jalan Letjen S. Parman. Di dua lokasi tersebut ramai dilintasi kendaraan bermotor.
Namun berdasarkan informasi dari masyarakat, spanduk bernada sama juga terlihat di Sempolan, Arjasa, Mayang, dan Sumbersari. Tidak hanya berisi menolak Deklarasi #2019GantiPresiden dan paham radikal, spanduk yang berisi ajakan menjaga perdamaian dan toleransi dalam tahun politik juga mulai muncul di kabupaten yang baru saja menggelar Jember Fashion Carnival (JFC) yang tersohor itu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Peace Leader Jember Redy Saputro mengatakan bahwa menjelang Pilpres 2019 masyarakat jangan sampai menggadaikan persatuan dengan pandangan politik yang berbeda. Dia mengatakan bahwa pilpres merupakan hal yang biasa dalam negara yang demokratis.
"Kalau ada yang minta ganti presiden itu hal yang biasa. Sama juga kalau ada yang ingin presidennya tetap. Semua pihak punya argumennya masing-masing. Itu kan hal yang wajar," ujarnya kepada TIMES Indonesia.
Redy menuturkan bahwa persatuan masyarakat dan keutuhan NKRI merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Karena itu setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk menjaganya.
Peace Leader sendiri, lanjutnya, tidak pernah berhenti menyerukan perdamaian di Indonesia, khususnya di Jember. Seperti di antaranya merangkul para pemuda daerah untuk melakukan kegiatan positif di tempat-tempat ibadah, menggelar berbagai diskusi positif di kampus-kampus, maupun mengkampanyekan toleransi dan persatuan di berbagai media.
"Tidak hanya mengajak pemuda, orang tua juga kami libatkan dalam kegiatan kami. Intinya kita semua ingin Jember aman dan kondusif dari serangan hoaks dan paham radikal," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jember |