Pengamat Politik, Arbi Sanit: Keberadaan HTI Bisa Membahayakan Ideologi Pancasila

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat Politik, Arbi Sanit menilai, keberadaan organisasi militan seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), bisa membahayakan terhadap ideologi Pancasila.
Menurut Arbi, HTI itu selalu membuat gerakan ideologi baru di Indonesia dengan menyebarkan berbagai keraguan-keraguan pada masyarakat terhadap ideologi Negaranya.
Advertisement
Lanjutnya, salah satu keraguan itu terlihat ketika mereka memahami sila pertama dari Pancasila secara sepihak, sesuai golongannya sendiri.
"Dalam Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa bermasalah ketika dilihat beragama dalam negaranya. Harusnya, kalau bernegara dilihat esensi agama itu bukan ajarannya, Kalau menjadi ajaran, ya menjadi Negara Agama otomatis, karena itu dasar negara," kata Arbi pada wartawan diacara diskusi Merawat Keindonesiaan, Kuningan, Jakarta, Jumat (04/01/2019).
Dosen ilmu politik di Universitas Indonesia ini memastikan gerakan fanatisme yang sering terjadi di masyarakat selalu ada kaitannya dengan ideologi HTI yang memang sengaja disebarkan perlahan-lahan.
"Jadi menurut pendapat saya, di sini harus hati-hati orang yang fanatik seperti orang yang di Aceh. Mereka coba pengaruhi sedikit-sedikit, ditambah lagi sedikit Hukum Qisas. Pokoknya kita Indonesia ini disosialisasi oleh mereka. Akhirnya sedikit-sedikit ideologi itu diterima, nah menjebak. Itu strategi orang HTI itu," kata Pengamat Politik, Arbi Sanit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |