Politik Debat Pilpres 2019

Adi Prayitno: Saling Klaim Menang di Debat Pilpres 2019 untuk Pengaruhi Opini Publik 

Sabtu, 19 Januari 2019 - 19:45 | 118.33k
Pengamat Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno (FOTO: Adi Prayitno for TIMES Indonesia)
Pengamat Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno (FOTO: Adi Prayitno for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAAdi Prayitno, pengamat Komunikasi Politik UIN Jakarta, menilai, sikap saling klaim menang pasca debat Pilpres 2019 perdana, wajar saja terjadi, untuk mempengaruhi opini publik. 

Menurut Adi, tujuan saling klaim menang oleh kedua tim kampanye itu dilakukan agar supaya bisa mempengaruhi publik di berbagai daerah. Namun itu sama sekali tidak ada gunanya kalau belum bisa meyakinkan para swing voters yang lagi bersikap acuh tak acuh terhadap pilpres yang sedang berlangsung. 

Advertisement

"Saling klaim menang debat itu wajar untuk mempengaruhi opini publik. Tapi klaim itu tak ada gunanya klo tak bisa pengaruhi swing voter. Sebab swing voter punya penilaian yg jauh objektif," kata Adi pada TIMES Indonesia di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).

Bahkan menurut Adi, dalam debat putaran pertama ini sama sekali tidak menghasilkan pemenang, melihat publik kecewa atas tontonan panggung yang begitu kaku dan membosankan. Kedua paslon hanya terpaku pada teks dan kisi-kisi debat yang sudah di bocorkan dari awal. 

"Klo mau jujur, debat kmarin tanpa pemenang. Dua paslon kaku, hambar, dan tak klimaks. Hanya sedikit saja saling sindir tapi tak tuntas," ujar Adi. 

Sangat di sesalkan oleh Adi, debat Pilpres 2019 yang sedemikian besar itu dengan ditayangkan oleh stasiun televisi se-Indonesia dan rakyat menonton secara live streaming, masih terlihat kurang wah untuk di saksikan, "Publik kecewa serasa bukan debat pilpres," ujar Adi Prayitno, pengamat Komunikasi Politik UIN Jakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES