DPW PKB NTB Mendorong Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil sebagai Mutiara Tersembunyi

TIMESINDONESIA, MATARAM – Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani mengungkapkan pandangannya tentang potensi pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai aset berharga yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Menurut Hadrian, keberadaan pulau-pulau di NTB tersebut tidak hanya bisa mendukung branding pariwisata, tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan lapangan kerja dan ekonomi daerah.
Advertisement
"Yang terpenting adalah bahwa ratusan pulau kecil di Lombok, NTB, ini menunjukkan kekayaan bahari kita di daerah ini," kata Lalu Hadrian Irfani, dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).
H Lalu Hadrian Irfani, akrab disapa Batur Ite ini menyampaikan ironi bahwa meskipun NTB memiliki potensi kelautan dan bahari yang besar, masih ada kantong-kantong pemukiman nelayan yang menghadapi tingkat kemiskinan yang signifikan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan angka kemiskinan di NTB pada Maret 2023 dibandingkan dengan September 2022. Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 mencapai 751 ribu orang, bertambah 6 ribu orang dari angka 744 ribu orang pada September 2022.
Kemiskinan di NTB, khususnya di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil, menjadi fokus perhatian.
"Saya mengajak generasi muda Lombok, terutama yang berasal dari daerah pesisir dan pulau kecil, untuk turut peduli dan memberikan kontribusi pemikiran serta kepedulian dalam mengembangkan potensi ini," katanya.
Ia mengungkapkan harapannya bahwa generasi muda dapat mempertimbangkan untuk membangun daerahnya sendiri daripada bermimpi berkarir di luar daerah atau kota besar.
Sebagai contoh, Batur Ite menunjukkan tiga pulau Gili yang eksotis di Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang telah berhasil menjadi destinasi wisata internasional. Tiga Gili ini telah membuka banyak lapangan kerja dan menghasilkan perputaran ekonomi yang signifikan melalui pariwisata.
"Wisatawan bisa merasakan pengalaman selama berinteraksi dengan nelayan di sana, bagaimana mereka membudidayakan dan memanen Lobster. Kemudian ada juga kuliner kerakyatan yang berbasis hasil laut yang bisa dinikmati di sana," jelas Hadrian
Batur Ite juga berbicara tentang potensi sektor perikanan di Lombok, terutama dengan pulau-pulau kecilnya. Beliau mengusulkan integrasi antara sektor perikanan dan pariwisata untuk menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan, termasuk berinteraksi dengan nelayan dan menikmati kuliner laut.
Sementara semua ini adalah gagasan besar, Hadrian menekankan pentingnya memulai prosesnya sekarang untuk mewujudkan mimpi ke depan. Ia juga memiliki visi besar tentang mengubah kantong pemukiman nelayan di Lombok menjadi destinasi wisata bahari yang memberikan dampak ekonomis positif bagi masyarakat setempat.
"Saya punya mimpi besar bagaimana ke depan kantung pemukiman nelayan di Lombok tidak lagi terstigma sebagai kawasan kumuh, miskin dan banyak masalah sosial. Tapi bagaimana kantung nelayan bisa menjadi destinasi wisata bahari yang memiliki impak ekonomis bagi masyarakat nelayan kita," urainya.
Sebagai seorang politisi lokal yang akan maju ke tingkat nasional di DPR RI, Hadrian bertekad untuk menjalankan cita-cita perjuangannya selama di DPRD NTB. Ia menegaskan tekadnya untuk mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Lombok dan daerah ini secara keseluruhan.
"InsyaAllah, kami pasti bisa meneruskan perjuangan ini. Yang terpenting generasi muda, teman-teman di pesisir dan pulau-pulau kecil punya semangat yang sama untuk meningkatkan akses potensi dan mengembangkan daerahnya," tandas Ketua PKB NTB Lalu Hadrian Irfani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.