Politik

DWS dan Kustini Berpeluang Bersatu di Pilkada Sleman 2024, Gerindra DIY Tanggapi Positif

Kamis, 13 Juni 2024 - 18:48 | 61.88k
Poster Sri Kustini Purnomo dan Danang Wicaksana Sulistya yang beredar di media sosial.
Poster Sri Kustini Purnomo dan Danang Wicaksana Sulistya yang beredar di media sosial.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Kontestasi Pilkada Sleman 2024 semakin menarik untuk disimak. Setelah beredar video pertemuan Ketua DPD Gerindra DIY, Danang Wicaksana Sulistya dengan Bupati Sleman petahana Sri Kustini Purnomo, kini keduanya muncul dalam poster sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Sleman 2024.

Di dalam poster yang menampilkan foto Danang Wicaksana Sulistya dan Kustini Sri Purnomo itu, juga terdapat tulisan 'Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sleman 2024'.

Advertisement

Sekretaris DPD Gerindra Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Ketua Tim Monev Pilkada se-DIY, Nur Subiyantoro menanggapi poster tersebut secara positif. Pihaknya menilai, poster tersebut sebagai wujud dukungan dari masyarakat kepada Danang Wicaksana Sulistya atau yang akrab disapa DWS ini.

"Jadi saya selaku Ketua Tim Monitoring Pilkada 2024 dari DPD Gerindra DIY memang menemukan adanya foto dan gambar-gambar Bu Kustini berpasangan dengan Mas Danang di media sosial. Tentu kami menanggapi itu semua dengan senang, karena begitu besar dan begitu tingginya antusias warga Sleman memberikan dukungan kepada Mas Danang untuk dipasangkan dengan Bu Kustini," kata Nur Subiyantoro saat dikonfirmasi, Kamis (13/6/2024).

Ia menilai wajar jika sebagian masyarakat Sleman menginginkan DWS maju kembali dalam kontestasi Pilkada Sleman 2024. Sebab, kata Nur, DWS yang merupakan warga asli Sleman sudah beberapa kali berkontestasi politik di Sleman sehingga cukup populer di kalangan masyarakat. 

"Karena kita tahu Mas Danang ini sudah beberapa kali ikut berkontestasi di Sleman, dan juga merupakan warga asli Sleman," pungkasnya. 

Meski demikian, pihaknya masih belum menindaklanjuti adanya suara dukungan dari masyarakat Sleman tersebut. Pihaknya akan membahasnya lebih lanjut dengan DWS yang saat ini sedang berada di tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. 

"Kami belum bisa konfirmasi ke Mas Danang, karena saat ini Mas Danang baru menunaikan ibadah Haji. Jadi nanti sepulang beliau dari berhaji tentu akan kami sampaikan kepada beliau. Kemudian nanti untuk tindaklanjutnya, kami harus berembug dengan berbagai pihak," ujarnya. 

Ketika ditanya mengenai kemungkinan DWS berpasangan dengan Kustini pada Pilkada Slemab 2024, dirinya tidak menampik kemungkinan keduanya akan berpasangan meski pada pilkada sebelumnya Kustini merupakan rival dari DWS,

"Gerinda ini kan partai yang sangat terbuka, dan kami diajarkan oleh Pak Prabowo, dan sudah dicontohkan oleh Pak Prabowo bahwa Gerindra ini bukan partai pendendam, dulu Pak Prabowo pernah tanding dengan Pak Jokowi, tapi kenyataanya juga bisa bersama. Nah tentu kalau untuk kebaikan, untuk masyarakat, demi bangsa dan negara, kenapa tidak," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, di tengah menghangatnya perpolitikan di Sleman jelang Pilkada 2024,  beredar potongan video pendek, DWS sedang bertemu dengan Sri Kustini Purnomo. 

Dalam video pendek berdurasi 19 detik itu, tampak DWS sedang berbincang dengan Kustini. Selain itu, juga terlihat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kabupaten Sleman, Raudi Akmal yang juga merupakan anak bungsu dari Kustini.

Ketika dikonfirmasi, DWS membenarkan bahwa benar dirinya baru saja bertemu dengan Kustini seperti video yang tersebar di WhatsApp. DWS mengatakan, pertemuan itu berlangsung di sebuah tempat, pada Sabtu (25/5/2024).

"Betul. Sabtu lalu, setelah pemberangkatan Jamaah Haji Kloter 53 Kab Sleman. Kebetulan sedang mengantar kakak saya berangkat haji," kata DWS.

Ia tidak menampik, dalam pertemuan tersebut juga sedikit banyak membahas tentang Pilkada Sleman yang akan digelar pada November 2024, mendatang. 

"Ya kan kalau warga politik bertemu, biasanya terus nyenggol ke event politik terdekat," katanya.

Menurutnya, komunikasi politik menjelang Pilkada Sleman adalah sesuatu yang wajar, meski Kustini pernah menjadi lawan politiknya kala dirinya menjadi calon bupati pada Pilkada Sleman 2020.

"Artinya hal wajar saja komunikasi politik menjelang pilkada Sleman 2024.  Sesuai ajaran Pak Prabowo. Walau kemarin berhadapa, tapi demi Sleman, kami terbuka untuk komunikasi," pungkasnya.

Disinggung apakah dalam pertemuanya dengan Kustini juga membahas peluang koalisi, DWS mengatakan di dalam politik segala kemungkinan masih bisa terjadi.

"Yah sedikit ada pembahasan itu lah ya. Di politik segala kemungkinan masih bisa terjadi, untuk Sleman ben ora ngene-ngene wae," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES