KPU Kabupaten Kediri Mulai Lakukan Coklit, Salah Satunya di Rumah Happy Asmara

TIMESINDONESIA, KEDIRI – KPU Kabupaten Kediri mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap data pemilih di wilayah Kabupaten Kediri untuk Pilkada 2024.
Pencocokan dan penelitian atau yang biasa disebut coklit pada Senin, (24/06/2024) secara serentak di 343 desa dan satu kelurahan di Kabupaten Kediri. Pantarlih akan bertugas mulai 24 Juni sampai 25 Juli 2024 nanti.
Advertisement
Di hari pertama bertugas, satu petugas pantarlih ditargetkan untuk melakukan coklit pada setidaknya 10 pemilih. Hal itu untuk mendukung upaya pemecahan rekor MURI 1 Juta coklit pemilih oleh KPU Jatim.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim (kanan) saat proses coklit di kediaman Happy Asmara (FOTO: yobby/TIMES Indonesia)
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim menuturkan dalam pelaksanaannya, target itu memang berat namun akan tetap dilakukan secara maksimal. "Kalau pantarlih kita berjumlah 4.634, maka bisa tercapai sekitar 40.000 (dalam sehari) di Kabupaten Kediri," tuturnya.
Pelaksanaan coklit salah satunya seperti yang dilakukan pantarlih di kediaman penyanyi Happy Asmara, Desa Srikaton, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Kedatangan tim pantarlih dan KPU Kabupaten diterima oleh ibunda Happy Asmara yang bernama Dwi.
Sayangnya dalam kesempatan itu, penyanyi cantik tersebut sedang tidak ada di tempat karena tengah ada kegiatan di luar kota.
"Mbak Happy Asmara kebetulan tadi malam ada acara di Jogjakarta. Konfirmasi awal akan pulang tapi ternyata juga ada job dari Surabaya. Dari pihak keluarga tadi sudah konfirmasi, bahwa beliau minta maaf," tambahnya.
Sementara itu, proses coklit di rumah Happy Asmara berjalan dengan lancar. Setelah proses coklit dilakukan, pantarlih menempelkan stiker tanda bahwa proses coklit telah dilakukan di rumah tersebut.
Ada sekitar empat orang di rumah tersebut yang didata. "Alhamdulillah semua tercukupi (data) untuk Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati. Yang didata saya, ayah, Mbak Happy dan adiknya," jelas Dwi.
Pantarlih sendiri mulai bertugas setelah dilantik oleh PPS masing-masing desa dan kelurahan. Sebelumnya pendaftaran pantarlih dibuka pada 13 Juni lalu dan ditutup pada 19 Juni lalu.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim mengungkapkan saat pendaftaran sampai terjadi kekurangan, namun kuota pantarlih tetap terpenuhi sampai dilantik hari ini. Pantarlih di Kabupaten Kediri masih didominasi wajah-wajah lama.
"Di salah satu desa ada kekurangan. Namun tetap bisa terpenuhi karena berdasarkan aturan ketika ada kekurangan maka bisa langsung melakukan mekanisme penunjukan dari warga sekitar atau petugas lama yang pernah bertugas untuk menjadi pantarlih," jelasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |