Politik

Bertemu Presiden Israel, MUI Desak Para Kader NU Minta Maaf

Rabu, 17 Juli 2024 - 08:55 | 22.54k
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim. (FOTO: Antara)
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim. (FOTO: Antara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim mengomentari soal lima warga Nahdlatul Ulama (NU) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, yang fotonya viral di media sosial.

"Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel. Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel 5 aktivis ini justru bertemu Presiden Israel," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/7/2024).

Advertisement

Ia mengaku bingung, apa sebenarnya yang diperjuangkan para kader NU tersebut. "Untuk apa mereka ke Israel bertemu Presiden Israel? Mau memperjuangkan Palestina atau apa sebetulnya?" jelasnya.

Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela palestina. Namun jangan sampai menabrak konstitusi. 

"Mereka itu melanggar konstitusi. Seharusnya mereka mengambil contoh misalnya dari Menteri Luar Negeri RI. Beliau tak pernah berhenti membela hak-hak Palestina untuk merdeka. Selama ini beliau berjuang sesuai dengan koridor dan itu terhormat," katanya.

Kemungkinan, lanjut dia, kader-kader NU tersebut tidak paham bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

"Apa mereka tidak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah? Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI. Kalau mereka mengerti tapi pergi juga ke Israel, artinya mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi," jelasnya.

Ia menilai, kader NU tersebut tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia yang selama ini dengan dedikasi memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina secara terhormat.

"Saya berharap, pimpinan PBNU melakukan langkah positif terkait dengan kasus yang mempermalukan lembaga dan juga mencederai hati masyarakat Indonesia. Mereka harus berani bertanggung jawab atas tindakan mereka yang tidak terhormat. Saya minta mereka minta maaf secara terbuka kepada masyarakat," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES