Politik Pilkada 2024

Habib Hadi-Ning Tiwi Ditetapkan, Kader PDIP Kota Probolinggo Kecewa

Kamis, 01 Agustus 2024 - 07:30 | 37.81k
Ilustrasi Taufiq/TIMES Indonesia
Ilustrasi Taufiq/TIMES Indonesia
FOKUS

Pilkada 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Turunnya Surat Rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk Pilkada Kota Probolinggo 2024 menuai kontroversi di kalangan internal partai.

Keputusan DPP yang menetapkan Habib Hadi Zainal Abidin sebagai Calon Wali Kota dan Sri Setyo Pertiwi sebagai Calon Wakil Wali Kota, justru memicu ketidakpuasan dari sejumlah kader partai, terutama di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting.

Advertisement

Banyak kader berharap Nasution, Ketua PAC, yang sudah lama menjadi andalan partai, maju sebagai calon dalam kontestasi Pilkada 2024 Kota Probolinggo.

Dalam beberapa deklarasi sebelumnya, suara akar rumput jelas menginginkan Nasution untuk maju, baik sebagai calon wali kota maupun wakil wali kota.

Namun, harapan itu pupus ketika rekomendasi yang turun dari DPP tidak mengakomodasi keinginan mereka.

Ketua PAC Mayangan sekaligus koordinator seluruh PAC di Kota Probolinggo, Bambang, mengatakan, rekomendasi yang turun tidak sesuai harapan.

Oleh karenanya, ia berharap agar segera dilakukan rapat konsolidasi yang digelar oleh DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo.

"Dibilang kecewa, kami pasti kecewa, sebab apa yang diinginkan teman-teman PAC dan Ranting tidak sesuai harapan," kata Bambang, Rabu (31/7/2024).

Ketidakpuasan ini harus segera direspons oleh DPC PDI Perjuangan dengan menggelar rapat konsolidasi dalam waktu dekat.

"Kami ingin rapat konsolidasi segera digelar, karena kalau tidak, khawatir pergerakan dari akar rumput mempengaruhi kesolidan partai," tegasnya.

Meskipun mereka kecewa, para pengurus PAC tetap menunjukkan loyalitas mereka kepada partai.

Mereka ingin memahami proses di balik turunnya rekomendasi yang berbeda dari harapan arus bawah.

Namun, mereka juga menegaskan, sebagai kader PDI Perjuangan, mereka tetap akan patuh pada arahan partai, apa pun hasilnya.

Dihubungi terpisah, Sri Setyo Pertiwi yang mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Wakil Wali Kota, memberikan tanggapan atas dinamika yang terjadi.

Perempuan yang merupakan kader partai sejak 2019 itu menyadari jika ketidakpuasan mungkin muncul karena dirinya belum dikenal luas oleh kader di tingkat bawah.

"Tak kenal maka tak sayang, itu biasa. Kader banteng harus tegak lurus. Saya sudah menjadi kader partai sejak 2019," ujar Tiwi saat diwawancarai sejumlah media.

Ia menjelaskan, figur Nasution yang diinginkan oleh kader akar rumput, sebenarnya tidak mendaftar dalam proses penjaringan yang dilakukan oleh DPC. Hal ini menjadi alasan mengapa rekomendasi tidak jatuh kepadanya.

"Pak Nasution sendiri tidak mendaftar di penjaringan yang beliau buka," ungkap Tiwi.

Menurutnya, bagaimana bisa mendapatkan rekomendasi kalau tidak mengikuti proses.

"Saya juga sudah berpamitan sebelumnya," pungkas perempuan yang akrab disapa Ning Tiwi itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES