PKB Tolak Rekomendasi PDIP di Pilkada Kota Probolinggo, Ini Alasannya

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – DPP PDI Perjuangan telah merekomendasikan pasangan Habib Hadi Zainal Abidin dan Sri Setyo Pertiwi sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada Kota Probolinggo 2024.
Habib Hadi merupakan Wali Kota Probolinggo, Jatim, periode 2019-2024. Ia Dewan Syuro DPC PKB Kota Probolinggo. Sedangkan Sri Setyo Pertiwi atau Ning Tiwi merupakan kader banteng dengan latar belakang pengusaha.
Advertisement
Tapi, surat rekomendasi PDI Perjuangan terhadap duet Habib Hadi-Ning Tlwi ini ditolak DPC PKB Kota Probolinggo. Apa yang sebenarnya terjadi?
Adanya riak di akar rumput PDI Perjuangan Kota Probolinggo disebut jadi penyebabnya. Kader banteng mengharap Nasution maju dan ikut kontestasi Pilkada 2024, bukang Ning Tiwi.
Nasution adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo. Namun ia tak mengikuti penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota yang digelar partainya.
Masalah internal yang belum terselesaikan ini mendorong DPC PKB Kota Probolinggo untuk menolak rekomendasi tersebut.
Ketua DPC PKB Kota Probolinggo, Abdul Mujib, menegaskan, partainya akan segera mengirim surat resmi untuk mengembalikan rekomendasi tersebut.
Menurut Mujib, penolakan yang dilakukan bukan terkait dengan kerjasama atau koalisi dengan PDI Perjuangan, melainkan karena masalah yang muncul di internal PDI Perjuangan.
"Yang kami tolak adalah akar masalahnya. Bahkan banyak video penolakan terhadap nama pasangan calon yang muncul di internal," kata Mujib, Senin (12/8/2024) sore.
Saat ditanya tentang sosok yang diinginkan PKB untuk mendampingi Habib Hadi, termasuk apakah Nasution, Mujib menjelaskan, siapa saja bisa dipertimbangkan.
Namun, ia menekankan, masih akan ada komunikasi lanjutan dan penting agar tidak ada riak atau gejolak di internal partai seperti yang terjadi saat ini.
"Jika ada kader lain, maka itu bisa dibahas di kemudian hari. Tinggal bagaimana komunikasinya," imbuhnya.
Mengenai persiapan yang mendekati jadwal pendaftaran, Mujib mengakui jika waktu memang sempit. Namun PKB tidak ingin adanya riak atau gejolak di akar rumput yang dapat mengganggu situasi kondusif.
"Jika di internal muncul gejolak, ini tidak baik. Tidak baik untuk internal PDI Perjuangan dan juga tidak baik untuk kami (PKB)," tegas Mujib. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sholihin Nur |