Pilkada NTB 2024, Cagub-Cawagub NTB Rohmi-Firin Berkomitmen Kembalikan Kejayaan Bahari NTB

TIMESINDONESIA, MATARAM – Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 1, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Ir. H. W. Musyafirin, atau yang lebih dikenal sebagai pasangan Rohmi-Firin, menegaskan komitmen mereka untuk mengembangkan sektor perikanan dan kelautan demi mengembalikan kejayaan bahari NTB.
Menurut Cagub NTB Sitti Rohmi, Provins NTB yang terkenal sebagai produsen utama budidaya dan ekspor mutiara laut selatan (South Sea Pearl) serta eksportir lobster dan udang, memiliki potensi bahari yang luar biasa.
Advertisement
"Jika dikelola dengan tepat, potensi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di NTB," kata Cagub yang akrab disapa Ummi Rohmi ini, pada Jumat (18/10/2024).
Kejayaan Bahari yang Belum Dimaksimalkan
Dengan luas perairan mencapai 29.159 kilometer persegi dan panjang garis pantai 2.333 kilometer, NTB kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan. Namun, Rohmi-Firin mencatat bahwa daerah pesisir dan pulau kecil masih menjadi kantung kemiskinan di NTB.
"Ada yang harus kita benahi. Rohmi-Firin akan menjadikan sektor bahari sebagai prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Rohmi.
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, potensi produksi perikanan tangkap mencapai 185.518 ton per tahun. Potensi tersebut berasal dari perairan pantai hingga 67.906 ton dan perairan lepas pantai sebesar 61.957 ton per tahun.
Selain itu, dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), NTB berpotensi memproduksi 298.576 ton ikan per tahun.
"NTB kaya akan hasil laut seperti cakalang, tongkol, tuna, hingga ikan hias, namun masyarakat pesisir masih belum merasakan kesejahteraannya," ungkap Ummi Rohmi, seraya menekankan pentingnya peran pemerintah provinsi untuk hadir dan membantu masyarakat pesisir dan pulau kecil.
Optimalkan Potensi Desa Pesisir
Rohmi Firin juga menyoroti keberadaan desa dan kelurahan pesisir yang masih belum dikelola secara maksimal. Dari total 1.150 desa di NTB, hanya 93 desa yang termasuk desa pesisir.
Menurut Rohmi, pemberdayaan desa-desa ini bukanlah hal sulit jika ada kemauan politik dari pemimpin.
"Kami akan mengoptimalkan potensi desa-desa pesisir ini dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat. APBD NTB cukup, tinggal ada good will atau tidak," ujar cucu Pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid ini.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan sektor perikanan dan kelautan harus melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, serta dengan provinsi kepulauan lainnya.
"Rohmi-Firin akan aktif menjalin kerja sama, baik dengan pemerintah pusat maupun provinsi lain, untuk memastikan potensi bahari kita bisa dimaksimalkan," kata Rohmi.
Pemberdayaan UMKM dan Pengembangan Desa Wisata
Dalam bidang ekonomi, Rohmi-Firin menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM dan pengembangan desa wisata di kawasan pesisir. Menurutnya, banyak desa pesisir yang sudah mulai mengembangkan potensi kuliner berbasis hasil laut, dan hal ini perlu didukung penuh oleh pemerintah.
"Kami akan mendorong pembinaan UMKM dan desa wisata berbasis bahari, terutama yang melibatkan perempuan pesisir. Ini sesuai dengan visi kami untuk mempercepat kemajuan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan di NTB," jelas Ummi Rohmi.
Dengan berbagai program unggulan di sektor bahari ini, Rohmi-Firin berharap dapat mengembalikan kejayaan bahari NTB dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang selama ini tertinggal.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |