Politik Pilkada 2024

Khofifah Paparkan Prestasi Kinerja, Luluk Aktif Menyerang, Risma Fokus Visi Misi 

Jumat, 18 Oktober 2024 - 20:59 | 15.64k
Panggung Debat Publik Pilgub Jatim di Graha Unesa, Jumat (18/10/2024). (Detik.com)
Panggung Debat Publik Pilgub Jatim di Graha Unesa, Jumat (18/10/2024). (Detik.com)
FOKUS

Pilkada 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Debat Publik Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) Kesatu di Graha Unesa Surabaya berlangsung seru, Jumat (18/10/2024).

Masing-masing pasangan calon (Paslon) menunjukkan kemampuan diplomasi dan perumusan kebijakan  berdasarkan pertanyaan yang tertera dalam kertas undian. Mulai upaya pelemahan kohesi sosial, pendidikan hingga penanganan kesehatan.

Advertisement

Dari pantauan media, Cagub nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa memberikan jawaban berdasarkan capaian kinerja selama memimpin Jatim 2019-2024. Jatim sarat prestasi dan kemampuan dalam mengambil setiap kebijakan secara terukur pada sektor yang menjadi permasalahan. Prestasi lain adalah keberhasilan Jatim menjadi lumbung pangan nasional, gudang ternak dan perikanan tangkap, inflasi terjaga, hingga pembangunan ekonomi yang inklusif.

Sedangkan Luluk Nur Hamida, Cagub nomor urut 1, tampak aktif menyerang mematahkan jawaban-jawaban Khofifah.

Luluk secara tajam menyinggung masalah kemiskinan, pengangguran, stunting, hingga tingginya angka putus sekolah.

Cagub yang diusung PKB ini mengungkapkan bahwa Jatim masih menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Indonesia.

"Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur saat ini tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 1 juta orang yang masih menganggur," tegas Luluk saat menyampaikan pandangannya di depan para peserta debat.

Selain itu, ia juga menyoroti minimnya jumlah pelaku UMKM yang memiliki legalitas formal. Dari 9,6 juta UMKM di Jawa Timur, hanya sekitar 1,5 juta yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Hal ini menurutnya merupakan hambatan bagi para pelaku usaha untuk berkembang lebih jauh dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah.

Tak hanya itu, Luluk juga mengkritisi bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang seharusnya siap kerja, justru menjadi penyumbang terbesar pengangguran terbuka di Jawa Timur.

"Anak-anak lulusan SMK, yang seharusnya siap kerja, ternyata menjadi penyumbang terbesar pengangguran terbuka di Jawa Timur," tambahnya.

Sementara itu, Tri Rismaharini, Cagub nomor urut 3, fokus pada visi misi ke depan jika memimpin Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES