Majunya Sitti Rohmi Djalilah dalam Pilkada NTB 2024 Jadi Sorotan Kesetaraan Gender
TIMESINDONESIA, MATARAM – Pilkada NTB 2024 diwarnai dengan kehadiran Sitti Rohmi Djalilah, yang dikenal dengan ikon "Jilbab Ijo", sebagai salah satu calon gubernur perempuan. Majunya Sitti Rohmi dianggap sebagai langkah penting dalam mewakili kaum perempuan di provinsi tersebut.
Sekretaris Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6, Lalu Athari Fathulah, SE, menyatakan bahwa keikutsertaan Umi Rohmi, sapaan akrab Sitti Rohmi, dalam kontestasi Pilkada NTB 2024 patut diapresiasi.
Advertisement
"Majunya Umi Rohmi sebagai calon gubernur patut diapresiasi karena akan berdampak baik untuk daerah dan lebih memperhatikan kepentingan kaum perempuan di NTB," ungkap Lalu Athari, dalam pernyataannya, Senin (21/10/2024).
Lebih lanjut, Lalu Athari menyoroti bahwa di beberapa provinsi besar, seperti Jawa Timur, perempuan telah menunjukkan keterlibatan signifikan dalam politik.
"Di Jawa Timur, bahkan tiga calon gubernur adalah perempuan. Ini menunjukkan bagaimana kaum perempuan memiliki kesetaraan yang sama dengan kaum laki-laki," tambahnya.
Menurut Lalu Athari, NTB yang kini telah mengalami berbagai kemajuan pembangunan, membutuhkan sosok pemimpin yang ulet dan tekun.
"NTB Maju Berdaya Saing sebagai visi besar pasangan Rohmi-Firin sangat relevan dengan kondisi daerah kita saat ini," tegasnya.
Pentingnya Memilih Pemimpin yang Berpihak pada Kaum Perempuan
Di sisi lain, Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, menekankan pentingnya pemilihan calon pemimpin yang dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya perempuan.
"Kontestasi Pilkada setiap lima tahunan harus dimanfaatkan dengan baik. Masyarakat harus memilih calon pemimpin yang benar-benar bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat desa, termasuk kepentingan kaum perempuan," ujar pria yang akrab disapa Didu ini.
Didu juga mengingatkan pentingnya mengenal calon sebelum menentukan pilihan. "Sebelum menentukan pilihan, perlu mengenalnya terlebih dahulu, kemudian menghayati program kerjanya, misalnya terkait kepentingan kaum perempuan. Jika mantap, jatuhkan pilihan kepada calon yang memiliki keberpihakan kepada rakyat kecil, termasuk perempuan," sarannya.
Dia juga menekankan bahwa partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilukada 27 November 2024 harus ditingkatkan agar legitimasi politik semakin kuat.
"Partisipasi pemilih kaum perempuan harus lebih tinggi dibandingkan Pilkada NTB 2018, agar legitimasi politik kemenangan calon kepala daerah semakin kuat," tambah Didu.
Majunya Sitti Rohmi Djalilah dalam Pilkada NTB 2024 diharapkan membawa angin segar bagi representasi dan kepentingan kaum perempuan di wilayah tersebut. Ini menjadi bukti nyata bahwa kesetaraan gender mulai mendapatkan tempat dalam politik lokal, dengan peran penting perempuan dalam membangun daerah dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |