Survei Teropong Litbang KOMPAS di Pilbup Malang 2024, Paslon SALAF Ungguli Paslon GUS
TIMESINDONESIA, MALANG – Perbedaan hasil sangat telak terkait elektabilitas dua paslon di Pilkada Kabupaten Malang atau Pilbup Malang, didapati dari ringkasan hasil Survei Teropong Litbang KOMPAS yang diterima TIMES Indonesia.
Dari hasil survei tersebut, Paslon nomor urut 1, Sanusi-Lathifah (SaLaf), mendapatkan elektabilitas sebagai calon kepala daerah dari 66,9 responden. Sebaliknya, elektabilitas Paslon pilbup Malang nomor urut 2, Gunawan-Umar Usman (GUS), dapati hanya mencapai 11,4 persen responden.
Advertisement
Hasil Survei Teropong Litbang KOMPAS ini informasinya masih akan dirilis resmi, pada 6 November 2024. Survei tersebut merupakan penelitian kuantitatif, yang dilakukan dengan metode wawancara tatap muka, terhadap 400 orang responden yang tersebar di 33 kecamatan se Kabupaten Malang.
Sasaran responden survei ini, adalah masyarakat umum, yang dibagi dengan kriteria usia 17 tahun sampai 60 tahun ke atas (kategori pemilih Gen Z, Gen Y, Gen X, Baby Boomer). Latar belakang pendidikan responden, mulai dari sekolah dasar, menengah bawah, menengah atas, tinggi?.
Jawaban pilihan responden tersebut, didapatkan dari ketika diberi pertanyaan jika pilkada Kabupaten Malang digelar hari ini (saat wawancara responden).
Rincian hasil sesuai jawaban responden, sejumlah 66,9 persen memilih Sanusi-Lathifah Shohib, 11,4 persen responden memilih Paslon Gunawan-Umar Usman. Sisanya, 20,9 persen responden menjawab memilih kedua paslon, dan hanya 0,8 persen menjawab tidak tahu/tidak memilih.
Dilihat dari hasil tabulasi responden yang memberikan jawabannya, disebutkan bahwa yang memilih Sanusi-Lathifah paling banyak adalah pemilih Gen Y (usia 28-43 tahun), sebanyak 30 persen. Disusul pemilih Gen X (usia 44-59 tahun), sebanyak 27 persen.
Sedangkan, pemilih dari kelompok Baby Boomer (usia 60 tahun ke atas) sebanyak 25,5 persen, dan pemilih pemilih muda millenial atau Gen Z, sebanyak 17 persen.
Ada beberapa hal yang menjadi sasaran penilitian dari survei Litbang KOMPAS tersebut. Yakni, mengetahui Tingkat Kepuasan Publike terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Malang.
Dalam survei ini karakter pemilih di Kabupaten Malang juga dipetakan, baik dari demografi-sosial budaya, juga mengetahui preferensi publik pada figur kepemimpinan daerah di Malang.
Respons Hasil Survei
Menanggapi munculnya hasil survei Litbang KOMPAS ini, Sekretaris Majelis Pertimbangan Daerah DPD PKS Kabupaten Malang, Puguh Wiji Pamungkas menyatakan, masih perlu melihat soal responden dan margin error pada survei ini.
Meski demikian, menurutnya hasil survei elektabilitas paslon tidak serta merta bisa dijadikan acuan, menggambarkan fakta lapangan yang sebenarnya.
"Saya pikir, hasil survei itu tidak bisa 100 persen dijadikan patokan, ya. Terlebih, akhir-akhir ini terlihat Paslon Gunawan-Umar, yang lebih masih massif turun (door to door) ke lapangan," kata Puguh, menanggapi hasil survei tersebut, Minggu (3/11/2024).
Ia bahkan optimis, paslon Gunawan-Umar akan lebih memaksimalkan elektabilitasnya sampai masa kampanye berkahir, dan pemungutan suara 27 November 2024 mendatang.
"Waktu kampanye masih cukup panjang, sehingga tidak menutup kemungkinan pada satu dua pekan terakhir, pilihan calon pemilih justru akan berbalik ke paslon nomor urut 2," kata Puguh.
Menurutnya, masa-masa akhir menjelang pemungutan suara, sangat krusial untuk membentuk atau mengubah ketetatapan pilihan masyarakat.
"Masa-masa last minutes, akan berpengaruh pada penetapan pilihan dari pemilih. Ini bergantung bagamana tiap paslon mampu mengunci hati (meyakinkan) masyarakat dengan gagasan program yang ditawarkan," demikian anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKS ini menanggapi hasil survei Pilbup Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |