Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Imron Cotan: Indonesia Harus Percaya Diri Hadapi Tantangan Baru
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Donald Trump dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Ia berhasil mengamankan suara populer terbanyak sekaligus melampaui ambang batas suara elektoral yang diperlukan.
Terpilihnya Trump sebagai presiden memantik reaksi dari berbagai pihak di dunia, termasuk Indonesia. Diplomat senior Prof. Imron Cotan menegaskan bahwa hasil pemilu ini harus diterima dengan lapang dada oleh semua negara, termasuk Indonesia.
Advertisement
"Kita harus percaya diri menghadapi pemerintahan Trump," ujar Imron Cotan dalam diskusi di YouTube Gelora TV, Kamis (7/11/2024).
Ia menekankan pentingnya Indonesia menjaga hubungan bilateral yang strategis, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Menurutnya, meskipun hubungan Indonesia-AS mungkin akan menemui tantangan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan perannya di kancah global sebagai negara middle power.
Imron optimis bahwa kemenangan Trump dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di forum internasional seperti BRICS.
"Kita harus memandang ini sebagai bagian dari solusi, bukan masalah," tegas mantan Dubes RI untuk Australia (2003-2005) dan Tiongkok (2010-2013).
Ia juga berharap Indonesia dapat mendorong penyelesaian konflik di Timur Tengah, termasuk memperjuangkan pembentukan negara Palestina. Pasalnya, Trump sejauh ini hanya menunjukkan komitmen untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Trump Sosok Kontroversial dan Nekat
Di sisi lain, Chris Komari, aktivis demokrasi dan mantan anggota Dewan Kota di AS, mengingatkan bahwa Trump dikenal sebagai pemimpin yang berani mengambil risiko besar.
Salah satu kebijakannya yang kontroversial adalah perang dagang dengan China, yang melibatkan tarif impor senilai hingga 500 miliar dolar AS.
"Dia sosok yang nekat. Bahkan, beberapa jenderal di Pentagon khawatir kebijakannya bisa memicu konflik global, termasuk potensi Perang Dunia III," ujar Chris.
Selain bersikap keras terhadap China, Trump juga dikenal mendukung penuh kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan tak ragu mengambil langkah konfrontatif terhadap Iran.
Chris menyoroti kekhawatirannya terkait nasib Palestina. Meski Trump berjanji menyelesaikan konflik Ukraina, dukungannya terhadap Israel bisa mengancam stabilitas di Timur Tengah.
"Kita harus berharap senat dan kongres mampu menyeimbangkan kekuasaan Trump. Apalagi, dia telah terbukti bersalah dalam 34 dakwaan kriminal," pungkasnya.
Dengan terpilihnya Trump, dunia memasuki babak baru yang penuh tantangan. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana negara-negara, termasuk Indonesia, akan menavigasi perubahan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |