Politik Pilkada 2024

GUS Fokus Andalkan Curhat Lur, Tingkatkan Pelayanan dan Penyelesaian Masalah Daerah di Pilkada Malang 2024

Jumat, 08 November 2024 - 22:53 | 19.30k
Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang no urut 2, menyampaikan visi misi saat debat publik ke-2 yang digelar di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Jumat 8/10/2024. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang no urut 2, menyampaikan visi misi saat debat publik ke-2 yang digelar di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Jumat 8/10/2024. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada 2024

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Malang 2024, Gunawan HS Wibisono (Abah Gun) yang mencalonkan diri sebagai Bupati Malang nomor urut dua, menyampaikan komitmennya untuk membenahi layanan publik dan menyelesaikan permasalahan daerah. Paslon GUS ini memiliki visi besar untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan inovatif, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui solusi konkret yang mengatasi persoalan mendasar di Kabupaten Malang.

Abah Gun memaparkan bahwa Pilkada Malang 2024 harus menjadi momentum perubahan besar bagi Kabupaten Malang. Dengan mengusung tema "Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah," Paslon GUS berfokus pada reformasi birokrasi dan pemecahan masalah daerah secara holistik. 

Advertisement

Menurut Abah Gun, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat dan menggali permasalahan serta potensi yang ada di desa-desa. Dengan demikian, proses penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan cara yang cepat dan efisien melalui semangat gotong royong.  

"Kami menginginkan setiap lapisan masyarakat, dari RT, RW, hingga karang taruna, untuk aktif menyampaikan masalah dan potensi di desanya melalui program Curhat Lur," ujar Abah Gun pada Jumat (8/11/2024).

Program "Curhat Lur": Solusi untuk Menyelesaikan Masalah Daerah  

Program Curhat Lur menjadi salah satu andalan Paslon GUS dalam mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Melalui program ini, setiap warga di desa-desa Kabupaten Malang dapat langsung menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka pada pendapa setiap malam minggu, yang kemudian akan dibahas bersama untuk menemukan solusi terbaik. Pemetaan masalah dan potensi akan dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti RT, RW, LPMD, dan kelompok usaha.  

"Kami ingin agar setiap desa di Malang memiliki pemetaan yang jelas mengenai masalah dan potensi mereka, agar bisa ditangani secara efektif," tambah Abah Gun.

Menyelesaikan Masalah Administrasi dan Perizinan  

Selain fokus pada masalah pelayanan publik, Abah Gun juga menyoroti permasalahan administrasi kependudukan yang masih belum efektif. Meskipun telah ada anjungan dukcapil mandiri di setiap kecamatan, sistem ini belum berjalan dengan optimal.  

"Kami akan memastikan bahwa proses administrasi seperti KTP dan KK bisa selesai di kecamatan, tanpa harus ke kantor Dispendukcapil. Anggaran yang ada harus digunakan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan," kata Abah Gun.  

Selanjutnya, masalah perizinan yang rumit dan berbelit-belit juga menjadi perhatian utama Paslon GUS. Abah Gun menyebutkan bahwa sistem perizinan yang belum terintegrasi menyebabkan ekonomi masyarakat terhambat. Oleh karena itu, Paslon GUS mengusulkan agar proses perizinan tidak hanya dilakukan secara online, tetapi juga terintegrasi dengan dinas terkait agar mempercepat layanan dan mempermudah masyarakat.  

Paslon GUS juga menyentuh soal kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Abah Gun menilai bahwa banyak ASN yang menempati posisi tidak sesuai dengan kompetensinya, yang menyebabkan ketidakefektifan dalam pelayanan.  

"Kami akan memastikan bahwa sistem merit akan diterapkan dengan baik, sehingga ASN yang menduduki posisi harus sesuai dengan kompetensinya," ujar Abah Gun.

Selain itu, Paslon GUS juga menawarkan program desa entrepreneur untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Dalam program ini, setiap desa akan dilatih untuk memiliki kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan wirausaha lokal, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengelolaan Sampah dan Perlindungan Sosial  

Abah Gun juga menyoroti masalah pengelolaan sampah yang masih menjadi tantangan besar di Kabupaten Malang. Paslon GUS berencana untuk mengelola sampah dengan pendekatan yang lebih profesional dan menghasilkan manfaat ekonomis, seperti mengubah sampah menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.  

"Kami sudah punya mitra yang sukses mengelola sampah, dan kami ingin program ini bisa diterapkan di seluruh Kabupaten Malang," terang Abah Gun.

Tidak hanya itu, Paslon GUS juga memiliki perhatian khusus terhadap perlindungan perempuan dan anak, serta disabilitas. Mereka berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan melibatkan semua pihak dalam menjaga hak-hak sosial di Kabupaten Malang.  

Dengan serangkaian program unggulan yang ditawarkan, Paslon Gunawan HS-Umar Usman (GUS) siap membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Malang. Abah Gun optimistis bahwa dengan reformasi birokrasi, inovasi pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat, Kabupaten Malang akan menjadi lebih maju, sejahtera, dan mandiri.  

"Kami ingin Kabupaten Malang menjadi kabupaten yang berintegritas, inovatif, dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," tegas Abah Gun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES