Hasil Survei 39,3 Persen, MJA Komitmen Jaga Masa Tenang di Lombok Utara
TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara nomor urut 3, Muchsin-Junaidi (MJA), berkomitmen untuk menjaga masa tenang. Sebab, masa tenang kerap dijadikan ajang untuk menyerang basis tertentu.
Ketua Tim Koalisi Partai MJA, Ada Malik, Sabtu (23/11/2024) mengatakan, semua pihak harus netral terlebih penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Lombok Utara.
Advertisement
"Jadi, saya tekankan penyelenggara harus netral, ibarat wasit kalau berpihak maka para pemain akan masuk lapangan menyebabkan pertandingan itu bubar," katanya.
Politisi PKB ini menegaskan, semua kembali pada posisi masing-masing, dan penyelenggara tidak boleh berpihak kepada semua Paslon. Sikap jujur di masa tenang, menjadi kunci dalam pesta demokrasi pemilihan pemimpin baru di kabupaten termuda di NTB ini.
Kondusivitas daerah merupakan yang utama, sehingga di masa tenang nanti jangan sampai ada kecurangan yang bertebaran, apalagi tidak ditanggapi oleh pengawas dan penyelenggara.
"Kami MJA berkomitmen untuk menjaga kondusifitas di masa tenang ini," tegasnya.
Ia menjelaskan, potensi kemenangan untuk MJA saat ini sudah terbuka lebar. Hal ini beradasarkan data survei Semar Political Institute (SPIN) yang menempatkan paslon yang diusung oleh tiga parpol ini di posisi pertama.
Persentasenya, MJA mengantongi angka 39,3 persen, disusul Paslon nomor 1 Najmul-Kus sebesar 30,1 persen, dan terakhir paslon nomor 2 Danny-Zaki sebesar 26,6 persen. Hal ini disebutnya merupakan pelecut semangat para simpatisan, pendukung, serta masyarakat di bawah yang menginginkan adanya perubahan Lombok Utara ke arah baru yang lebih baik.
"Hasil survei adalah salah satu tolak ukur, sehingga posisi kami hari ini menjaga apa yang sudah ada. Kami harap ini dijadikan pelecut semangat bagi masyarakat di bawah untuk menjemput kemenangan di 27 November 2024 nanti," jelasnya.
Mantan dewan Lombok Utara dua periode itu menyebut, pihaknya di tim terus melakukan konsolidasi memastikan supaya masyarakat tidak terpengaruh akan praktik politik kotor seperti transaksi hingga barter politik yang menyebabkan demokrasi di Lombok Utara menjadi cacat.
MJA ingin mengedukasi masyarakat, supaya cerdas dalam menentukan pilihan oleh sosok yang baru sehingga demokrasi bisa berjalan dengan tidak berpaku kepada yang itu-itu saja.
"Kita pastikan kesolidan pada tim pemenangan, dan seluruh pendukung tidak terpengaruh praktik politik kotor. Karena semangat masyarakat dibawah akan pemimpin baru dan ke arah baru yang lebih baik semakin menguat," tegasnya.
"Yang jelas pesta demokrasi ini harus riang gembira, kami juga berkomitmen agar pemimpin baru nantinya merupakan sosok yang bisa mengayomi semua masyarakat Lombok Utara," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |