Politik Pilkada 2024

Detik-detik Masa Tenang Pilkada 2024, ISD Ingatkan Warga Kota Malang Harus Cerdas Pilih Pemimpin

Sabtu, 23 November 2024 - 22:15 | 21.68k
ISD Kota Malang saat menggelar diskusi soal Pilkada 2024 Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
ISD Kota Malang saat menggelar diskusi soal Pilkada 2024 Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada 2024

TIMESINDONESIA, MALANG – Institut Sosial untuk Demokrasi (ISD) Kota Malang mengingatkan masyarakat untuk lebih cerdas memilih di detik-detik terakhir masa tenang Pilkada 2024 Kota Malang. Hal itu disampaikan saat diskusi publik dengan tajuk 'Menakar Kualitas Calon Kepala Daerah Dalam Perspektif Anti Korupsi'. 

Ketua ISD Kota Malang, Sudarmadi mengatakan, saat ini masyarakat menyampaikan kegalauannya ihwal status mantan narapidana korupsi yang lolos berkontestasi pada Pilkada Kota Malang 2024. Bahkan, ia menyebut banyak yang mempertanyakan keputusan KPU Kota Malang ketika meloloskan.

Advertisement

“ISD itu mewakili kegalauan dari masyarakat tentang kondisi perpolitikan di Kota Malang. Banyak yang mempersoalkan posisi salah satu calon yang berstatus mantan narapidana tipikor. Tapi kenyataannya lolos dalam kontestasi di tingkat KPU Kota Malang,” ujar Sudarmadi, Sabtu (23/11/2024). 

Lolosnya pasangan calon (Paslon) itu, lanjut Sudarmadi, mempengaruhi cara pandang masyarakat, dalam hal ini terkait tindakan korupsi. Karena ia pun tidak ingin keputusan yang telah final itu merubah cara pandang masyarakat untuk mewajarkan tindakan korupsi.

“Apakah yang seperti itu dianggap sebagai sebuah kewajaran. Karena masyarakat kita yang permisif, apakah kondisi hari ini akan menciderai nilai-nilai demokrasi,” ungkapnya. 

Dengan begitu, Sudarmadi mengaku miris dengan konsisi masyarakat yang dianggap terlalu mudah melupakan sebuah tindak pidana korupsi. Bahkan, hal itu seakan menjadi budaya dan kejahatan biasa.

“Masyarakat kita itu terlalu permisif, masyarakat kita terlalu gampang melupakan sebuah tindak pidana. Dan kayaknya korupsi sudah menjadi budaya, korupsi dianggap sebagai kejahatan biasa,” tuturnya. 

Saat ini, ISD Kota Malang hanya dapat memberikan pendidikan politik. Hal itu untuk mengantarkan nilai kebaikan kepada masyarakat, agar kedepan masyarakat dapat memilih pemimpin yang tidak mencederai nilai demokrasi.

“ISD tidak tendensius dengan salah satu atau calon yang lain. ISD hanya memberikan pendidikan politik untuk masyarakat. Hak pilihnya tergantung masyarakat itu sendiri,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES