Politik

Sri Sultan HB X Tegaskan Pentingnya Geopolitik dan Geostrategi

Selasa, 28 Januari 2025 - 17:32 | 69.38k
Gubernur DIY dan Raja Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono X. (FOTO: Tim Media APPSI/TIMES Indonesia)
Gubernur DIY dan Raja Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono X. (FOTO: Tim Media APPSI/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menegaskan pentingnya pemahaman geopolitik dan geostrategi bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

"Bangsa Indonesia harus memiliki pemahaman tentang geopolitik dan geostrategi. Tujuannya adalah untuk menggugah wawasan dalam usaha mengeksplorasi jati diri bangsa," ujar Sri Sultan HB X dalam Simposium Arkipelagis yang berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

Advertisement

Sultan menjelaskan bahwa posisi Indonesia yang semakin strategis dalam percaturan internasional, terutama di kawasan Indo-Pasifik, menuntut adanya wawasan yang mendalam tentang dinamika global.

Menurutnya, pusat perkembangan dunia yang sebelumnya berada di Mediterania dan Atlantik kini telah bergeser ke kawasan Indo-Pasifik.

"Dinamika pergeseran pusat perhatian dan kegiatan dunia semakin bergeser ke arah timur," ujarnya.

Sultan HB X juga menyoroti bagaimana berbagai negara di kawasan Samudera Hindia merespons pergeseran tersebut. Tiongkok, misalnya, meluncurkan strategi "Belt and Road", Jepang dengan "Free and Open Indo-Pacific", serta Amerika Serikat melalui "Indo-Pacific Strategy".

Pergeseran tersebut, menurut Sri Sultan HB X, mengembalikan posisi strategis kepulauan Indonesia, sebagaimana pada masa kejayaan bahari Nusantara.

"Indonesia sendiri telah berusaha menempatkan diri sebagai Poros Maritim Dunia," kata Sultan HB X.

Dalam menghadapi peluang dan tantangan global tersebut, Raja Keraton Yogyakarta itu menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai strategi kebudayaan yang diwujudkan dalam kebijakan publik.

Dia percaya bahwa toleransi dan penghargaan terhadap multikulturalisme dapat menjadi sumber kekuatan bangsa.

"Sejarah telah membuktikan bahwa hidup dalam multikulturalisme yang toleran dan saling menghargai dapat menjadi sumber kemajuan," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa proses integrasi berbagai budaya dan bangsa merupakan keniscayaan dalam sejarah Nusantara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES