Positive News from Indonesia Babinsa Duta Informasi Positif

Kisah Babinsa Munir; Rela Rogoh Kocek Sendiri Demi Bantu Anak Stunting di Surabaya

Minggu, 09 April 2023 - 05:13 | 779.38k
Serda Misbachul Munir menggendong Rafardhan di rumahnya. (Foto: Syarifah Latowa/TIMES Indonesia)
Serda Misbachul Munir menggendong Rafardhan di rumahnya. (Foto: Syarifah Latowa/TIMES Indonesia)
FOKUS

Babinsa Duta Informasi Positif

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Cahaya kemerah-merahan di langit Kota Surabaya mulai tampak. Matahari masih malu-malu menyapa.

Namun, di pagi buta itu Serda Misbahul Munir, Babinsa Sawunggaling, Koramil Wonokromo, tampak sibuk. Ia memasukan beberapa kebutuhan balita. 

Advertisement

Ada susu, pampers, makanan ringan. Ada pula selembar amplop. Isinya berisi uang tunai.

Barang-barang itu ia masukkan ke dalam goodybag warna orange. 

Setelah semuanya siap dikemas, dua goodybag itu ditenteng menuju ke arah sepeda motor miliknya di halaman Makoramil 0832/04 Wonokromo. 

Ditemani seorang anggota TNI berpakaian loreng, Babinsa Munir lalu mengenderai sepeda motornya menuju rumah Rafardhan Althaf Asrully.

Rafardhan adalah salah satu anak stunting di Kelurahan Sawunggaling. Jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari makoramil Wonokromo. 

Selang beberapa menit kemudian mereka tiba. Kedatangan mereka pun disambut hangat keluarga Rafardhan. 

“Assalamualaikum,” ucap Serda Munir saat memasuki ruang tamu kediaman Rafardhan yang berukuran kurang lebih 2 x 3 meter.

“Wa'alaikumsalam,” jawab Felly Pristiyani Hartoyo, ibunda Rafardhan, sambil menggendong Rafardhan. 

Babinsa Munir lalu menyerahkan goodybag kepada Rafardhan dan ibunya. “Ini bapak bawa oleh-oleh buat Rafardhan. Diambil ya. Bagaimana kabarnya hari ini, sehat ya nak?” ucap Misbahul sambil mengulurkan kedua tangannya lalu menggendong Rafardhan. 

Rafardhan pun menurut. Ia duduk dengan tenang di pangkuan sang Babinsa. 

Tubuh Rafardhan tak seperti anak normal seusianya. Di usia tiga tahun, berat badannya hanya delapan kilogram. Kedua bola matanya berwarna kuning. Warna kulitnya pun demikian. Perutnya sedikit buncit. 

Sejak lahir, Rafardhan sudah keluar masuk rumah sakit. Ia jarang makan. Kadang sebulan hanya sekali makan. Kondisi tubuhnya tidak bisa menerima makanan. Saban hari ia hanya minum susu. Susunya pun khusus dan harganya sangat mahal. 

“Asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh Rafardhan sangat sedikit. Susunya mahal. Satu kaleng berisi 400 gram itu harganya sekitar 300 ribu lebih. Dengan pendapatan suami saya yang bekerja di pergudangan ini tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Belum lagi, ia harus membiayai dua orang anaknya yang lain,” keluhnya setelah diam sesaat, sembari memeluk anaknya. 

Meski demikian, ibu tiga anak itu bersyukur selama ini Babinsa Munir sering datang memberi bantuan susu, pampers dan kebutuhan lainnya. Menurutnya itu lumayan meringankan bebannya. 

“Pak Babinsa Munir ini sudah sering sekali datang ke sini. Sudah seperti bapak asuh Rafardhan. Ia ke sini membawakan susu dan kebutuhan lainnya untuk Rafardhan. Saya sangat berterima kasih bapak Munir telah membantu kami. Kami tak bisa membalas kebaikan bapak,” ucapnya.

Nafas Felly terasa berat. Suaranya pun tertahan. Bulir bening pun tampak keluar dari matanya. Ia terharu. Dalam kesulitannya menghadapi cobaan hidup, masih ada orang yang mau membantunya. 

Senyum Nabila pun Mengembang

Tidak jauh dari rumah Rafardhan, Babinsa Misbahul Munir melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah Nabila Sakuena Yuna. Anak dari Jamila ini pertumbuhannya pun tidak sesuai dengan anak seusianya. Di usia 4,5 tahun, berat badannya hanya 11 kilogram. Ia belum bisa jalan. Kondisi tubuhnya kaku.

“Sejak lahir sudah ketahuan kalau anak saya ini mengidap penyakit hidrosefalus sebab, di kepalanya ada cairan. Matanya tidak bisa melihat. Pinggulnya agak geser karena sering kaku,” ujar Jamila di hadapan Babinsa Munir.  

Menurut Babinsa Munir, ia belum lama mengetahui kondisi Nabila. Saat mengetahuinya Babinsa Munir langsung mendata Nabila sebagai salah satu anak yang akan jadi targetnya untuk dibantu. 

Sabtu pagi, 8 April 2022, Babinsa Munir pun mengunjungi Nabila. Ia membawa sedikit bantuan untuk membantu meringankan keluarga Nabila. 

“Nabila harus dibantu. Tapi sebagai Babinsa, saya hanya bisa membantu semampunya. Saya berharap di luaran sana banyak orang yang tergerak membantu meringankan beban orang tua Rafardhan dan Nabila,” harap Babinsa Munir. 

Saat mengunjungi rumah Nabila. Babinsa Munir melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan kepada Rafardhan sebelumnya. Ia menggendong Nabila. Menanyakan kabarnya, lalu memberikan bantuan susu dan kebutuhan lainnya. 

“Nabila ini, baru kami data. Selain berat badannya kurang. Nabila ini mengidap penyakit hidrosefalus. Kami berupaya membantu semampu kami,” ujar Babinsa Munir.

Panggilan Jiwa Seorang Babinsa

Di wilayah kerja Babinsa Munir ada delapan anak memiliki kasus yang sama. Berat badan mereka tidak sesuai dengan usia mereka. 

Saban waktu Babinsa Munir mengunjungi delapan anak penderita stunting di wilayah kerjanya di Kelurahan Sawunggaling. Aktivitasnya itu sudah berlangsung selama satu tahun terakhir.  

Menurutnya, sumber dana untuk membelikan kebutuhan anak-anak tersebut, terkadang diambil dari kocek sendiri. Kadang juga Munir  dan sesama babinsa lainnya patungan. 

Namun hari ini, kata dia, mendapat tambahan dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Danramil 0832 Mayor Inf Kasrun Hamid, dan Dandim 0832/Surabaya Selatan Kolonel Inf Akhmad Juni Toa.

“Kadang kalau ada kelebihan kami bawakan pampers, susu, bahkan uang tunai. Mungkin itu tak seberapa, tapi ini cara kami membantu mereka,” ujarnya.

Babinsa Munir mengaku sangat bahagia bisa meringankan beban orang lain. Ia merasa puas bila bisa membantu warga yang berada di wilayah tugasnya. 

“Ini adalah panggilan jiwa saya sebagai anggota TNI juga pesan orang tua saya agar selalu peduli dengan orang yang membutuhkan ditambah lagi, Bapak Kasad, Bapak Pangdam mendukung kami terlibat dalam upaya menangani stunting ini,” ujarnya.

Apa yang sudah dilakukan para Babinsa diapresiasi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf. Ia menegaskan itu sejalan dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman. 

“Ini juga seirama dengan kebijakan Kodam V/Brawijaya, di mana seluruh prajurit harus mampu menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan masyarakat,” ucap Babinsa Munir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES