Positive News from Indonesia

Kisah Inspiratif Rake: Dari Cleaning Service Hotel hingga Jadi Insinyur Lulusan Jerman

Jumat, 11 Agustus 2023 - 22:21 | 46.31k
Narendra Ning Ampeldenta
Narendra Ning Ampeldenta

TIMESINDONESIA, JERMAN – Kisah inspiratif Rake, pria muda dari Indonesia bernama lengkap Narendra Ning Ampeldenta, patut jadi inspirask Gen Z Indonesia. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, Rake berhasil mengatasi segala rintangan dan mengubah nasibnya dari seorang cleaning service di sebuah hotel menjadi seorang sarjana insinyur lulusan Jerman.

Dengan modal tekad dan nekat, Rake yang baru menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas memberanikan diri ke berangkat ke Jerman.

Advertisement

“Saya hanya modal nekat dan doa orang tua saja, tidak pernah terbayangkan sebelumnya dapat menempuh pendidikan di Jerman. Terlebih saya berasal darl dari keluarga yang sederhana. Bahkan ibu saya dulu sempat menjadi sales keliling mbak di Semarang," katanya.

Perjalanan pendidikan Rake dimulai pada tahun 2016. Kala itu ia tiba di Jerman dengan tekad yang kuat untuk mengejar pendidikan tinggi di salah satu negara dengan standar pendidikan terbaik di dunia. Meskipun menghadapi tantangan bahasa dan budaya yang berbeda, Rake tetap teguh pada impian dan tujuannya.

Rake memilih untuk mengambil jurusan Teknik Interdisipliner, yang menunjukkan ketertarikannya pada pengembangan energi terbarukan. Proses pendidikan Rake pun dilalui dengan penuh perjuangan. Di mana selama masa studi ia juga sempat menjalani pekerjaan sambilan sebagai cleaning service di sebuah hotel. 

Alhasil, butuh waktu 11 semester untuk Rake dalam menyelesaikan studinya. Hal ini menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi Rake dalam meraih ilmu, meskipun harus melalui jalan yang tidak mudah.

“Saya dulu sempat jadi house keeping di hotel, cleaning service, untuk mencari tambahan uang jajan untuk sehari-hari. Jadi ya kerjaannya begitu mbak, ndelosor ngoseki WC (membersihkan kamar mandi), ganti sprei, dorong troli yang besar itu mbak yang biasa ada di hotel. Tapi ya semua harus dilalui,” ucapnya.

Namun di tengah segala tantangan yang sulit, Rake berhasil lulus dan meraih gelar Bachelor of Engineering. 

“Saya butuh waktu 11 semester, mahasiswa tua, untuk bisa lulus. Karena harus disambi bekerja,” kenangnya.

Skripsi akhirnya, yang berjudul "The Potential of Semarang to Become a Solar City," merupakan bukti komitmen Rake dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui penelitiannya, Rake mengangkat potensi Kota Semarang untuk mengadopsi energi surya sebagai sumber energi utama. Sebuah ide yang mencerminkan rasa cintanya pada kota kelahiran ibunya.

“Ibu saya berasal dari Semarang. Dan kebetulan saya mendalami bidang energi terbarukan di jurusan saya dan juga Alhamdulillah diterima di tempat magang di perusahaan jasa pemasangan Panel Surya. Kemudian saya berpikir apa bagaimana ilmu yang saya pelajari bisa diterapkan. Dan Kota Semarang ini kota yang sentimentil untuk saya karena Ibu berasal dari sana,” kata Rake.

Kisah inspiratif Rake ini mengajarkan kita tentang pentingnya tekad, kerja keras, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan dan meraih impian. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat, kita semua bisa mengubah nasib dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rifky Rezfany

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES