Positive News from Indonesia

In Memoriam KH Chamzawi (5): Sosok Alim, Tawadlu, dan Penyambung Lidah Lintas Generasi

Jumat, 22 September 2023 - 12:49 | 41.97k
KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur
KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hari ini 40 hari KH Chamzawi, rois syuriah PCNU Kota Malang, wafat. Banyak kenangan dari para santri, sahabat, kolega, dan teman almarhum. Mereka akan menuliskan in memoriam secara bersambung. Tulisan kelima dari 

KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur. 
 
***

Advertisement

Kiai Chamzawi adalah dosen yang alim sesuai dengan bidang ilmunya. Beliau mengajar fiqih, mengajar nahwu sharaf, mengajar hadis, dan juga berbagai ilmu yang lain. Beliau itu lugu dan tidak neko-neko. Sehingga beliau bisa diterima oleh semua kalangan.

Terutama ketika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sedang terjadi dinamika pergantian kepemimpinan, baik pemimpinnya Si Fulan ataupun Si Fulan yang lain. Semua bisa menerima Kyai Chamzawi karena beliau adalah orang yang nggak neko-neko orang yang tidak mau berkonflik dengan siapapun. Sehingga semua orang merasa nyaman dengan Almarhum.

Tak Pilih-Pilih dalam Berkhidmah

Beliau adalah seorang sangat tawadlu. Untuk ilmu beliau tidak pernah pilih-pilih dalam berkhidmah. Sebagai contoh kecil, saya adalah murid beliau, dan beliau adalah guru saya. Walaupun begitu dengan ketawadhuannya, beliau berkenan untuk menjadi guru di pondok saya. 

Tanpa gengsi bahwa saya dulu adalah muridnya, beliau menjalankan tugasnya sebagai pendidik tanpa banyak pertimbangan macam-macam.
Kyai Chamzawi juga memiliki andil besar dalam perjuangan di masyarakat, terutama di Nahdlatul Ulama. 

Beliau bisa menjadi penengah dan tidak berkonflik dengan siapapun. Misalnya ketika terjadi pergangtian kepemimpinan pada agenda Konferwil maupun Muktamar di Nahdlatul Ulama beliau tidak ingin ada sekat terhadap orang-orang yang sedang berkontestasi tersebut. 

Misalnya ketika ada beberapa fiksi yang berseberangan maupun berbeda pilihan, beliau mengambil posisi untuk tetap menjalin silaturahim dan komunikasi dengan semuanya tanpa memandang sekat apapun.

Sehingga kepada semua orang yang terlibat kontestasi tersebut, memiliki hubungan yang sangat baik. tidak hanya terbatas pada investasi ketika pemilihan ketua dan lain sebagainya.

Di samping itu Kyai Chamzawi adalah penyambung ilmu dari para sesepuh pendiri UIN Malang. Beliau menerima ilmu dari para pendiri IAIN di era tahun 1960-an. Di mana para pendiri IAIN antara lain Kyai Haji Oesman Mansur, Sayyid Alwi Al Idrus, KH. Masduki Mahfudz, Kyai Muhdor, Kyai Mujib, Kyai Abu Bakar dan banyak tokoh-tokoh yang lain adalah orang-orang yang mengajar Kyai Chamzawi. 

Pada saat beliau-beliau masih berkiprah di IAIN, Chamzawi muda duah mulai berkiprah di IAIN sebagai dosen muda. Sehingga ketersambungan ilmu dan sanadnya dari para sesepuh pendiri UIN Malang melalui sosok beliau. Ketersambungan tersebut sampai mangkatnya beliau tahun 2023 ini, dimana beliau masih aktif menjadi imam dan mengajar di UIN Malang ini.

Keberadaan Kyai Chamzawi ini penting karena menyambungkan ilmu lintas generasi. Mulai tahun 1960 sampai tahun 2023 ini atau sekitar 60 tahun. Itu sangat penting. Andai tidak ada Kyai Chamzawi, maka mahasiswa yang kuliah pada era tahun 2020-an tidak akan ada yang tahu sejarah dan perkembangan IAIN menjadi UIN ini.

Di UIN Malang masih banyak tokoh-tokoh senior yang masih bisa digali informasinya. Itu jika UIN ingin melengkapi sejarah perjalanannya. Masih ada sosok seperti KH. Zainudin, Prof. Dr. Junaedi, Kyai Dahlan Thamrin, Prof. Turmudzi, Prof. Tutik, Prof. Mufidah, dan lain-lain. Beliau-beliau masih bisa bercerita dulu Bagaimana IAIN ini ada.

Sejarah Tidak Boleh Dihilangkan

Sejarah tidak boleh diputarbalikkan maupun dipalsukan. Para tokoh senior itu adalah orang-orang yang bisa digali tentang memori-memori IAIN masa lalu.

Kyai Chamzawi adalah sosok luar biasa. Beliau ketika diberi amanah sebagai apapun akan menjalankannya dengan sepenuh jiwa dan tanggung jawab. Beliau tidak pernah berpikir bahwa beliau akan dapat apa dan menjadi apa. 

Beliau adalah pengasuh Ma’had UIN Malang yang paling top dan belum ada duanya. Padahal dapat apa menjadi pengasuh Ma’had UIN Malang itu. Sehingga tidak semua orang berminat untuk menjadi pengasuh Ma’had UIN Malang. Kalaupun ada mungkin tidak bisa setotoal dan sebertanggung jawab Kyai Chamzawi. 

Kyai Chamzawi yang kami tahu adalah sosok yang benar-benar komitmen dengan NU tanpa ada permusuhan dengan yang lain. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES