Kisah Peltu Jokowi: Dari Balik Seragam Loreng Wujudkan Impian dari Sampah Plastik
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai Babinsa Desa Plosowahyu, Peltu Joko Widodo (Jokowi), tidak berpangku tangan. Ia mengisi waktu kosongnya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Salah satunya, membeli sampah-sampah plastik yang telah dikumpulkan oleh pemulung di wilayah Lamongan.
Saban hari, Jokowi dengan antusias menjemput sampah pelastik tersebut untuk membawa pulang ke rumahnya. Dengan telaten, ia dan istrinya Atik Purworini yang dibantu beberapa pekerjanya membersihkan sampah-sampah tersebut sebelum menjualnya kepada pengepul yang beroperasi di daerah itu.
Advertisement
“Alhamdulillah, hasilnya cukup menggembirakan," ucap Jokowi.
"Dalam jangka waktu dua minggu, saya seringkali bisa mengumpulkan satu truk penuh sampah plastik. Biasanya, satu truk sampah plastik tersebut memiliki nilai hingga 4,5 juta rupiah,” sambungnya dengan senyum bahagia saat diwawancarai TIMES Indonesia belum lama ini.
Libatkan Pemulung Desa
Jokowi telah menjalankan usaha sampingan ini sejak awal tahun 2020. Ide tersebut muncul berkat saran dari sang istri yang sebelumnya bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan selama tiga tahun. Dari pengalamannya, sang istri memiliki pemahaman tentang bagaimana menjadikan sampah memiliki manfaat dan nilai ekonomi.
Bersama sang istri, Jokowi mulai melibatkan para pemulung di Lamongan untuk bergabung dalam usahanya. Sampah-sampah plastik yang dikumpulkan para pemulung tersebut kemudian dibersihkan dan dijual oleh Jokowi.
“Awalnya, niat kami hanyalah ingin membantu penduduk sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui sampah pelastik. Dalam kesempatan itu, kami juga menghabiskan waktu setiap dua minggu sekali untuk memberikan edukasi kepada warga sekitar mengenai pentingnya membuang sampah dengan benar dan bagaimana cara memilah sampah yang bermanfaat. Ada banyak nilai ekonomis yang terkandung dalam sampah organik maupun non-organik, seperti botol air mineral yang masih dapat dijual kembali,” papar Jokowi dengan penuh semangat.
Namun, bisnisnya sempat sepi ketika pandemi Covid-19 melanda. Setelah pandemi reda, bisnisnya kembali bangkit dan semakin berkembang hingga saat ini.
Kini, Jokowi dan istri sibuk menjemput sampah-sampah dari warung makan, warung kopi, dan rumah-rumah warga sekitar.
“Kami berkeliling ke berbagai warung kopi, warung makan, dan tempat lainnya untuk mengambil sampah-sampah seperti botol pelastik bekas air kemasan, kaleng susu, dan berbagai jenis sampah lainnya. Alhamdulillah, hasilnya luar biasa dan dapat menjadi tambahan penghasilan untuk biaya sekolah anak-anak,” sambung Jokowi dengan bangga.
Pentol Serdadu Pak Jokowi
Selain berusaha di bidang daur ulang sampah plastik, Jokowi juga memiliki bisnis kuliner dengan menjual pentolan, yang diberi nama "Pentol Serdadu", dan tahu petis.
Bisnis ini telah berjalan selama dua tahun. Namun hanya aktif pada waktu-waktu tertentu, seperti saat ada acara besar seperti turnamen voli atau konser musik.
“Alhamdulillah, beberapa waktu lalu saat ada turnamen voli, kami mampu meraih keuntungan 1,5 juta rupiah dalam waktu semalam. Ketika ada acara-acara besar seperti itu, kami bisa mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan dalam seminggu,” cerita Jokowi.
Meskipun sibuk dengan berbagai usahanya, Jokowi tidak pernah melupakan tugas utamanya sebagai prajurit TNI. Ia selalu menempatkan tanggung jawab tersebut di atas segalanya.
Peltu Joko Widodo, seorang Babinsa yang berdedikasi di Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, merupakan sosok inspiratif. Selain menjalankan tugasnya sebagai prajurit, ia juga mampu menciptakan peluang ekonomi dari hasil daur ulang sampah pelastik dan bisnis kuliner.
Sebagai seorang ayah yang memiliki dua anak, Jokowi juga berhasil mengambil peran dalam mendukung pendidikan anak-anaknya.
Pentol Serdadu karya Peltu Jokowi dan istrinya turut meramaikan acara bazar rakyat di Lamongan
Sebagai seorang ibu rumah tangga bernama Atik Purworini, sang istri Jokowi turut berperan aktif dalam usaha-usaha yang dilakukan oleh suaminya. Mereka berdua merupakan tim yang kompak dan saling mendukung untuk mencapai kesuksesan. Dari cerita Jokowi ini, kita dapat mengambil inspirasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi dari hal yang dianggap sepele, seperti sampah pelastik.
Dandim: Jadi Inspirasi Para Babinsa
Melihat upaya Peltu Jokowi, Dandim Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan merasa sangat bangga dan mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Peltu Jokowi dalam menjalankan usahanya. Ia menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi.
Tindakan Peltu Jokowi dalam mengumpulkan dan membaur ulang sampah pelastik, serta berbagi pengetahuan kepada warga sekitar tentang pentingnya membuang sampah dengan benar, sangatlah inspiratif. Selain itu, keberhasilan Jokowi dalam menjual sampah pelastik dan bisnis kuliner “Pentol Serdadu” dan tahu petis dengan mengambil peluang dari acara-acara besar seperti turnamen voli atau konser musik juga layak diacungi jempol.
“Melalui cerita Jokowi, saya melihat betapa pentingnya membuka mata dan pikiran terhadap potensi yang ada di sekitar kita. Sampah pelastik, yang seringkali dianggap sebagai masalah lingkungan, ternyata dapat diubah menjadi sumber penghasilan yang signifikan. Hal ini berdampak positif untuk penduduk sekitar, terutama dalam hal meningkatkan taraf hidup dan pendidikan anak-anak mereka,” kata Dandim Lamongan.
Dia berharap kisah inspiratif ini dapat menjadi contoh bagi warga Lamongan dan masyarakat luas, bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk berkontribusi positif dalam menjaga lingkungan dan menciptakan nilai ekonomi.
“Mari kita semua bersama-sama berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan,” seru Dandim.
“Sebagai perwira TNI, saya juga senang melihat bahwa Jokowi tidak pernah melupakan tugasnya sebagai Babinsa walaupun dalam menjalankan usahanya. Dedikasinya untuk melindungi dan melayani masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam tugas keprajuritan,” ungkapnya.
Terakhir, Dandim ingin mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan keluarganya atas dedikasi mereka dalam menjalankan usaha daur ulang sampah pelastik. Semoga keberhasilan dan semangat yang ditunjukkan oleh Peltu Jokowi bisa terus memotivasi dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal-hal positif dalam menjaga lingkungan serta menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |