Bang Wira, Bapak Pembangunan Inspirator Lamongan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kesan pertama pada sosok ini, satu: dingin. Bahasa lebih santunnya pendiam. Istilah machonya, cool.
Tapi itu saat pertama berhadapan dengan dia. Pertemuan berikutnya berubah. Nyaris 180 derajat.
Advertisement
Ia tegas. Serius dalam menjalankan setiap langkah keputusannya. Khas seorang dengan jiwa prajurit tulen.
Dan benar saja. Dari sosok ini, tampak jiwa pemimpin yang penuh kepedulian terhadap lingkungannya.
Ya, dia adalah Ketut Wira. Ia lahir 23 Mei 1983. Selamat ulang tahun ke-25 Bang. Semangat harus selalu usia 25 tahun, walau raga sudah 42 tahun.
Kebhinnekaan yang Ika Bang Wira
Bang Wira, begitu saya biasa menyapanya. Nama lengkapnya; Letkol Arm Ketut Wira Purbawan.
Sudah dua tahun lalu, saya mengenal sosok Bang Wira. Saat itu, beliau masih menjabat sebagai Danyon Armed 8/Udhata Yuda. Pertemuan pertama saya kala itu terjadi saat turut kunjungan Pangdam V Brawijaya, ketika itu masih dijabat Mayjen TNI Farid Makruf.
Bang Wira tak hanya sibuk dengan urusan militer. Sebagai komandan, ia selalu memikirkan bagaimana membangun lingkungan yang lebih baik untuk anggotanya.
Di Batalyon Armed 8/UY, ia membangun Pura Khasatria Santi untuk umat Hindu. Tak berhenti di situ saja, ia juga merenovasi masjid di dekatnya.
“Semua harus merasa nyaman di tempat kerja, apapun keyakinannya. Bangsa ini diciptakan beragam, bhinneka. Tapi di sini semua kebhinnekaan itu tetap ika. Satu. NKRI,” ujlcarnya suatu ketika.
Maka Bang Wira tidak tanggung-tanggung menerjemahkan filosofi itu. Monumen Yudhagusema direnovasi. Monumen Merah Putih didirikan.
Bahkan, mako, aula, gapura, semua diperbaiki. Ini bukan soal estetika semata, tapi soal kebanggaan, identitas satuan, dan wujud kebhinnekaan yang ika itu.
Melanjutkan Dedikasi di Lamongan
Sejak 17 Juli 2023, Letkol Ketut Wira menjabat sebagai Dandim 0812 Lamongan. Semangat membangunnya tak padam. Ada saja idenya.
Dalam setahun lebih, sederet pembangunan dan program inovatif lahir dari tangannya. Dimulai dari peningkatan fasilitas utama, dilakukan rehabilitasi pada Kantor penjagaan, kantor piket, Mlmako, serta blok kantor staf 3, 4, dan 5.
Upaya ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat kinerja internal Kodim yang dipimpinnya. Juga, mendukung berbagai program besar berikutnya.
Salah satu gebrakan utama adalah lahirnya Program Bang Takir. Program ini membawa sejumlah inovasi seperti pembangunan studio podcast, gym, mart, base camp, hingga pembuatan aplikasi dan media resmi Bang Takir.
Tidak hanya berhenti di infrastruktur, kreativitas juga dituangkan lewat penciptaan lagu “Aku Bang Takir” beserta joged khasnya. Ini jelas mampu memperkuat identitas dan kebersamaan seluruh anggota.
Selain itu, hadir pula Program Minggu Sehati. Sebuah gerakan yang menanamkan nilai-nilai karakter, kedisiplinan, empati, dan kebersamaan melalui kegiatan tematik setiap harinya.
Mulai dari "Senin Berkibar" yang menumbuhkan semangat bela negara, "Selasa Bergelora" dengan olahraga bersama, "Rabu Berempati" yang mengasah simpati, hingga "Kamis Bersinergi" yang menebarkan energi baru.
Tidak kalah penting, ada "Jumat Sehati" untuk menjaga kesehatan, "Sabtu Bersalaman" yang mengajak menyatu dengan alam, serta "Minggu Berziarah" sebagai momen doa kepada para leluhur.
Semua ini saling melengkapi. Seluruhnya untuk membangun mentalitas dan solidaritas bersama.
Pembangunan fisik pun terus berlanjut dengan berdirinya Monumen Sang Garula, Posko Segoboran, Lapangan Arupadatu, serta rehabilitasi garasi kendaraan sebagai penunjang operasional.
Semangat inovasi juga merambah ke tingkat desa. Bang Wirs melahirkan "Kampung Pandu" di Desa Jotosanur, "Kampung Hibernasi" di Desa Klagensrampat, serta "Kampung Pancasila" di Desa Kendal.
Bahkan, rencananya, ia ingin membangun "Bukit Tidar" (Tunas Indonesia Berkibar) dan kolam pancing di Desa Jotosanur.
Semua menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan pengabdian Bang Wira dan jajarannya kepada masyarakat.
Rangkaian pembangunan dan program ini saling terjalin erat. Semua menciptakan harmoni antara perbaikan infrastruktur, penguatan mental, serta pengabdian sosial yang tak hanya dirasakan secara internal. Namun juga menyebar luas hingga ke tengah masyarakat.
“Yang saya inginkan sederhana. Bisa hadir membawa solusi, hadir memberi manfaat,” kata ayah dua anak itu dengan mata berbinar.
Prestasi dan Pengalaman Gemilang
Di balik kesibukannya membangun, Bang Wira juga mencatatkan prestasi akademik luar biasa. Dari Sesarcab Armed tahun 2005 (peringkat 1 dari 40 peserta), Suspatih Armed tahun 2007 (peringkat 3 dari 20).
Kemudian, Suspastafyon Armed tahun 2009 (peringkat 1 dari 20), Suspakorbantem Armed tahun 2012 (peringkat 1 dari 20).
Diklapa II Armed tahun 2014 (peringkat 1 dari 19), hingga Diksuspa Intel Strategis tahun 2019 (peringkat 1 dari 25), semuanya ia selesaikan dengan predikat memuaskan.
Pengalamannya di lapangan pun tak kalah mengagumkan. Ia pernah tergabung dalam Satgas Papua (2019–2021), bertugas di Brazil (2015), dan mengikuti KKLN di Australia (2018).
Di balik sederet prestasi itu, Letkol Ketut tetap tampil sederhana, humanis, dan penuh empati. Ia bukan tipe pemimpin yang hanya duduk di belakang meja. Ia turun langsung, menyapa masyarakat, mendengar keluhan anggota, mencari solusi bersama.
“Saya ingin anggota bangga dengan satuannya, dan masyarakat merasa dekat dengan Kodim,” ucapnya.
Humanis dan Menginspirasi
Yang paling membekas dari sosok Bang Wira bukan hanya pembangunan yang kasat mata. Tapi juga kehangatan dan empati yang dia bawa dalam memimpin.
Ia sering turun langsung ke lapangan. Mendengar keluh kesah anggota. Menyapa warga desa dengan senyuman.
“Infrastruktur yang kami bangun itu bukan hanya bangunan. Itu media komunikasi, wadah untuk merangkul masyarakat,” ungkapnya penuh semangat.
“Bagi saya hal yang paling bermakna dalam kehidupan adalah selama kita mau memberi manfaat, sekecil apapun, kehadiran kita akan selalu berarti,” ucapnya memberi wejangan filosofi hidup yang mendalam.
Sukses selalu Bang Wira. Jangan lelah berkreasi dalam kebaikan di mana pun. Terus menebar kebaikan dan manfaat seraya terus mencintai Indonesia yang indah ini. Panjang umur, sehat, bahagia selalu. (syarifah latowa/*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |