Pendidikan

Guru Besar USD Yogyakarta Minta Desain Riset Fokus pada Bidang Pendidikan

Kamis, 25 Juli 2019 - 19:31 | 62.69k
Suasana diskusi South East Asia Design Research (SEA- DR) 2019 di Kampus USD Yogyakarta. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Suasana diskusi South East Asia Design Research (SEA- DR) 2019 di Kampus USD Yogyakarta. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Guru Besar Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD Yogyakarta), Prof Dr St. Suwarsono mengatakan, desain riset dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lain perlu difokuskan.

Namun demikian, di era digital teknologi seperti sekarang ini banyak hal-hal yang terkait dengan model teknologi layak untuk dibahas dalam berbagai foruk akademik.

Advertisement

Menurut Prof Suwarsono, manfaat dari seminar South East Asia Design Research terhadap dunia pendidikan besar sekali. Sebab, di dalam desain riset bidang pendidikan itu, akan dibahas bagaimana mendesain berbagai hal yang disajikan kepada para siswa itu dengan sebaik mungkin. Baik desain dari kurikulum, desain pembelajaran di dalam kelas, desain dari buku teks dan lain-lain.

"Itu semua memang memerlukan desain yang bagus dan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak di Indonesia dan juga anak-anak di negara masing-masing,” kata Suwarsono dalam acara South East Asia Design Research (SEA- DR) 2019 bersama Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan (FKIP) USD Yogyakarta di Ruang Seminar Driyarkara Kampus 2 USD Yogyakarta, Kamis (25/7/2019).

Suwarsono menambahkan, desain kurikulum akan berpengaruh terhadap pembelajaran. Sehingga, belajar mengajar akan berlangsung dengan sukses dan baik. Kemudian, prestasi para siswa juga akan bagus karena tidak sebatas prestasi akademik saja tetapi ada prestasi mental, sikap attitude, dan minat mereka terhadap matematika dan bidang-bidang yang lain.

“Desain kurikulum yang tepat dari buku teks, pembelajaran termasuk etika pembelajaran akan meningkatkan pembelajaran menjadi lebih baik,” terang Suwarsono.

Ia berharap, output dari konferensi ini dapat menghasilkan desain yang tepat dengan porsi kurikulum yang sesuai. Nah, dengan desain yang tepat dan porsi materi lebih sesuai maka akan meningkatkan kemajuan maupun perkembangan intelektual para siswa.

“Persoalan di Indonesia sekarang ini apa yang diajarkan di sekolah seringkali jauh dari pengalaman siswa sehari-hari. Padahal di dalam tes (PISA) Program for Internasinal Student Assesment itu hal-hal yang ditanyakan itu sebetulnya banyak yang tekait dengan kehidupan sehari-hari,” tutur Suwarsono

Suwarsono menerangkan, secara matematis analisis para siswa di Indonesia kurang terbiasa dengan materi yang jauh dari pengalaman hidup sehari-hari. Padahal. apa yang ditanyakan dalam tes PISA banyak materi-materi yang berkait dengan pengalaman hidup sehari-hari yang menjadi analisis secara ilmiah termasuk secara matematis.

“Konferensi riset pendidikan secara spesifik baru pertama kali. Sebelumnya pernah diselenggarakan di kampus Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Negeri Padang. Kemudian, Universitas Lampung Mangkurat Bajarmasin, dan tahun 2018 di Universitas Syiah Kuala Aceh dan terakhir di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,” terang dosen USD Yogyakarta ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES