Pemerintahan

Jusuf Kalla Minta Perguruan Tinggi Berkolaborasi Lakukan Inovasi

Minggu, 17 November 2019 - 11:48 | 86.43k
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ketika menyampaikan materi pada Seminar Kebangsaan dan Moderasi Islam di Kampus Terpadu UII, Sabtu (16/11/2019). (FOTO: Humas UII/TIMES Indonesia)
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ketika menyampaikan materi pada Seminar Kebangsaan dan Moderasi Islam di Kampus Terpadu UII, Sabtu (16/11/2019). (FOTO: Humas UII/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meminta kepada perguruan tinggi di Indonesia berkolaborasi, saling bekerjasama untuk menghasilkan inovasi dan model pendidikan ketrampilan yang menghasilkan produk.

Hal itu penting agar para lulusan perguruan tinggi memiliki kemampuan skil dan keterampilan yang memadai sehingga dapat bersaing di dunia global.

“Merebut masa depan itulah tujuan pendidikan, punya visi ke depan tidak ke belakang, memandang belakang menjadi museum, melihat ke belakang sebagai fondasi dari inovasi dan teknologi yang memajukan bangsa, teknologi dan sistem yang baik  mendatangkan nilai tambah untuk memajukan bangs,” kata JK saat menjadi pembicara pada Seminar Kebangsaan dan Moderasi Islam di Kampus Terpadu UII, Sabtu (16/11/2019).

JK menambahkan, revolusi industri 4.0 sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Namun demikian, bukan berarti menjadi tujuan. Selama ini arti daripada industri 4.0 hanya pada IT dan robotic. Padahal, banyak teknologi penting untuk memakmurkan, memajukan pertanian dan kelautan, idustri makanan membutuhkan teknologi dan sistem ini yang menjadi perhatian.

“Untuk itu jika PTI bersatu memberikan bekal jutaan mahasiswa maka akan menjadi kekuatan yang kuat dan dahsyat untuk memajukan bangsa dan masa depan yang lebih baik,” terang JK.

Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-Indonesia (BKSPTIS) Prof Syaiful Bakri mengatakan saat ini baik perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta islam lainnya yang mempunyai akreditasi unggul, namun memiliki tantangan yang sama. Karena itu tinggal bagaimana untuk menguatkan posisi dan perannya masing-masing.

Menurutnya, ada empat hal yang menjadi tolak ukur untuk mengelola perguruan tinggi yaitu pertama, meningkatkan kualitas model pembelajaran, karena di perguruan tinggi model pembelajaran yang paling utama. Kedua, menjadi perguruan tinggi yang profesional, profesional dari segala penilaian sampai pada output alumni yang profesional, bermanfaat dan berguna di masyarakat.

Ketiga, menjadi perguruan tinggi riset, hasil penelitian bisa dijadikan kolaborasi dalam dunia bisnis oleh korporasi. Tidak hanya untuk kegemilangan ilmu di menara puncak gading melainkan bisa diaplikasikan dalam dunia bisnis. Keempat, mendidik mahasiswa menjadi entrepreuner, itulah tantangan dalam pengelolaan perguruan tinggi dan tantangan terdekat adalah internasionalisasi keilmuan

“Tetapi semua itu tentu akan miskin jika tidak diikuti model gairah apa yang disebut dengan Islam yang mempengaruhi ilmu pengetahuan. Jadi perlahan-lahan kita kembalikan bahwa apa yang ada di dalam islam sesungguhnya adalah keunggulan yang tidak terbantahkan, itulah tugas berat kami,” ungkapnya.

Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan kegiatan seminar di kampus UII ini dinilai berada pada moment tepat. Itu karena pasca berakhirnya pesta demokrasi, segenap elemen bangsa perlu dirangkul dan dipersatukan kembali demi menatap tantangan bangsa di masa depan yang kian kompleks.

“Kalangan perguruan tinggi islam dapat berperan penting untuk turut menggaungkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan,” kata Fathul

Selain itu, sinergi dan kerjasama diantara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) merupakan poin penting dalam Rakernas kali ini. melalui Rakernas ini diharapkan pimpinan PTIS dapat saling mengenal, berbagi sudut pandang, merumuskan kerja sama yang memungkinkan untuk dilakukan secara bersama-sama, bersinergi, untuk menggalang semua energi positif, demi memajukan Universitas Islam masing-masing.

“Sebagaimana ungkapan bijak yang menyatakan pergilah sendiri jika ingin cepat, dan pergilah bersama jika ingin jauh,” tutur Fathul saat menyampaikan sambutan Seminar Kebangsaan dan Moderasi Islam di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII yang dihadiri mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES