Peristiwa Daerah

Lewat Pagelaran Wayang Kulit, LPS Ajak Masyarakat Menabung

Minggu, 10 Februari 2019 - 11:46 | 104.97k
Direktur Group Penanganan Klaim LPS, Dimas Yuliharto (kiri) dan Indah Kurnia, Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia (kanan) saat menghadiri pagelaran wayang kulit (Foto: Rudy/TIMES Indonesia)
Direktur Group Penanganan Klaim LPS, Dimas Yuliharto (kiri) dan Indah Kurnia, Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia (kanan) saat menghadiri pagelaran wayang kulit (Foto: Rudy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJOLPS atau Lembaga Penjamin Simpanan, terus mensosialisasikan ajakan menabung di Bank bagi masyarakat. Kali ini LPS memilih sosialisai lewat pagelaran wayang kulit.

Pagelaran wayang kulit dengan lakon "Pandowo Mbangun Candi Sapto Argo" yang dibawakan oleh Ki Dalang Surono Gondo Taruno, tersebut digelar di Lapangan Balai RW 06, Wisma Tropodo Surabaya, minggu (09/2/2019) dini hari.

Pagelaran kesenian tradisional Jawa tersebut merupakan salah satu upaya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bersama Komisi XI DPR RI untuk mensosialisasikan LPS sekaligus mengajak masyarakat untuk menabung di Bank.

Direktur Grup Penanganan Klaim LPS, Dimas Yuliharto mengatakan jika Undang-undang LPS disahkan oleh pemerintah pada tahun 2004 dan mulai beroperasi  pada tahun 2005. 

"LPS dihadirkan untuk menjamin simpanan nasabah Bank dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Sebab uang masyarakat yang disimpan atau ditabung di bank pasti aman. Jika ada apa-apa atau masalah di Banknya kan sudah ada kami (LPS red) ," kata Dimas.

Dimas memaparkan jika keamanan nasabah (masyarakat) di Bank sudah dijamin, asal nasabah sudah memenuhi 3 syarat. Yakni, tercatat dalam pembukuan di bank, tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjamin dan tidak melakukan tindakan yang merugikan Bank. 

"Tercatat, sejak 2005 LPS sudah melakukan pembayaran lebih dari 1,2 triliun kepada nasabah seluruh Indonesia. Jadi nasabah jika punya pinjaman jangan sampai macet, karena jika macet dipastikan simpanannya tidak dijamin," paparnya.

Sementara, Indah Kurnia, Anggota Komisi XI DPR RI, kepada TIMES Indonesia mengungkapkan jika pagelaran wayang dalam sosialisasi ini untuk menghidupkan budaya sekaligus menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan. 

"Penyampaian pesan lewat budaya lebih bisa diterima, dari pada menyampaikan dengan satu arah. Kalau lewat pertunjukan wayang kulit seperti ini kan dalangnya bisa menceritakan dan mensosialisasikan oleh LPS dan kami Komisi XI, terkait literasi keuangan ini. Dan yang terpenting tujuan kami  adalah agar masyarakat semakin cerdas dalam urusan perbankan," ungkap Politisi PDI Perjuangan ini, Minggu (9/2/2019).

Indah menambahkan jika lewat pagelaran wayang kulit seperti ini, diharapkan masyarakat paham dan memiliki kesadaran tentang hak dan kewajibannya di bank.

Masyarakat memiliki hak uangnya di proteck, namun bunga yang diterima tidak boleh melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, itu yang harus dipahami betul.

"Jika masyarakat ini tidak paham menggunakan lembaga keuangan, maka kasihan nanti. Yang ditakuti mereka menggunakan lembaga keuangan yang tidak terdaftar di pemerintah karena iming-iming bunga yang besar, kasihan masyarakat uangnya hilang setelah dapat bunga sekali dua kali setelah itu musnah uang mereka. Maka dari itu sosialisasi oleh LPS ini kita gelar lewat pertunjukkan wayang kulit," tegas Indah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Sidoarjo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES