Peristiwa

Bawa Kabur Uang Arisan, Drama Pembegalan Pedagang Sayur Banyuwangi Terbongkar

Selasa, 05 Mei 2020 - 11:19 | 371.01k
Nasiah, saat dilakukan penyelidikan oleh polisi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Nasiah, saat dilakukan penyelidikan oleh polisi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bawa kabur uang arisan, seorang penjual sayur keliling asal Banyuwangi berpura-pura jadi korban begal. Drama pembegalan wanita 54 tahun ini terbongkar usai polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Nasiah, warga lingkungan Gunungsari, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah saat ini harus mendekam di dalam sel karena laporkan palsunya.

Sebelumnya, pada hari Minggu (3/5/2020), Nasiah membuat laporan pembegalan palsu kepada polisi. Pada pukul 03.30 WIB, Nasiah mengaku jadi korban begal 4 kawanan pria.

Kepada polisi, Nasiah mengaku uang senilai Rp 13 juta di bawa lari oleh kawanan begal bermotor tersebut. Dari uang tersebut, Rp 12 juta merupakan uang arisan milik orang banyak. Sedangkan Rp 1 juta adalah uang pribadinya.

Nasiah mengaku membawa uang Rp 13 juta pada waktu subuh, untuk membayar sembako arisan kepada seseorang di pasar. Saat dilakukan penyelidikan, polisi menemukan sebuah kejanggalan dari keterangan Nasiah.

Anehnya, Nasiah lebih memilih lokasi pasar sebagai titik transaksi pembayaran ketimbang di rumah. Padahal, rumah keduanya sangat berdekatan. Keterangan Nasiah pun terbilang berbelit-belit.

Kepada beberapa orang, Nasiah sempat mengaku ke pasar untuk mengambil uang arisan. Kepada polisi, Nasiah justru mengaku ke pasar untuk membelanjakan uang arisan.

Tak hanya berhenti disitu, polisi pun melakukan penyelidikan lebih lanjut. Yakni dengan memeriksa sejumlah titik CCTV di dekat peristiwa terjadi. Setelah 1 hari dilakukan pemeriksaan, Nasiah kemudian ditetapkan sebagai tersangka pelaporan palsu.

"Benar, pelapor sudah kita tetapkan sebagai tersangka atas pelaporan palsu," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifuddin, Selasa (5/4/2020).

Saat diperiksa, Kapolresta mengatakan bahwa Nasiah sangat berbelit-belit dalam memberikan keterangan. Selain itu, kecurigaan lain polisi muncul setelah mengetahui bahwa Nasiah merupakan koordinator arisan untuk lebaran.

"Setelah diperiksa lalu pelapor mengaku jika laporan itu dibuat agar anggota arisan tak menagih uang arisan," katanya.

Kepada polisi, Nasiah mengaku bahwa uang arisan senilai belasan juta tersebut telah habis untuk dia pakai. Mengetahui masa arisan sudah dekat, Nasiah pun merasa ketakutan.

Mengingat banyaknya isu begal berkeliaran, lalu Nasiah pun merancang skenario pembegalan terhadap dirinya. Tujuannya, agar dia terbebas dari kewajiban membayarkan uang arisan yang telah habis itu.

"Uangnya arisan sudah digunakan untuk keperluan lain. Dan yang bersangkutan mengambil uang dari suaminya juga untuk mengganti arisan," kata Kapolresta.

Untuk itu, penjual sayur keliling asal Banyuwangi ini harus mendekam di balik jeruji tahanan. Atas laporan palsu pembegalan yang sudah dia rekayasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES