Peristiwa Daerah

Ekskavasi Final, BPCB Jatim Temukan Dasar Bangunan Induk Candi Gedog Blitar

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:40 | 80.93k
Tim Ekskavasi BPCB Jawa Timur melakukan penggambaran temuan dasar bangunan induk dalam pagar keliling Candi Gedog Blitar, Senin (12/10/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Tim Ekskavasi BPCB Jawa Timur melakukan penggambaran temuan dasar bangunan induk dalam pagar keliling Candi Gedog Blitar, Senin (12/10/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur atau BPCB Jatim telah selesai melakukan ekskavasi lanjutan Situs Candi Gedog Kota Blitar, Senin (12/10/2020).

Tim berhasil menemukan bagian dasar bangunan induk di dalam pagar keliling situs Candi Gedog. Bagian dasar bangunan induk berupa struktur bata itu ditemukan di kedalaman 2,5 meter dari permukaan tanah.

Advertisement

"Penemuan itu, kami anggap sudah maksimal, tidak ada lagi temuan baru. Tinggal kita bersihkan aja. Dan temuan yang signifikan juga tidak ada," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Candi Gedog dari BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito.

Dari struktur yang ditemukan, Nugroho memperkirakan bahwa situs ini adalah sebuah petirtaan. Hal itu dilihat dari dimensi ruang yang membentuk persegi panjang. Juga mengacu pada data primer dan sekunder. Data primer adalah temuan itu sendiri dan data sekunder adalah cerita masyarakat.

"Berdasarkan cerita masyarakat, ada kisah Joko Pangon yang dibunuh lalu ditenggelamkan dalam sebuah kolam di situs Gedog. Cerita itu juga menjadi data pendukung sekunder bagi kami," ujarnya.

Tidak hanya itu, tim BPCB Jatim juga menemukan beberapa data pendukung kemungkinan ada bangunan candi di Situs Gedog. Data pendukung itu berupa temuan artefak berupa kala dan yoni.  

"Namun kita temukan kala dan yoni tidak pada tempatnya, jauh dari lokasi reruntuhan bangunan," ujarnya.

Nugroho mengatakan, pada hari terakhir Ekskavasi, timnya melakukan penggambaran secara detail struktur temuan dasar candi induk. Gambar tersebut, menurutnya, merupakan data apabila dilakukan upaya rekonstruksi.

"Untuk rekonstruksi kita harus punya gambar detail, baik itu gambar denah, gambar potongan Utara Selatan dan barat timur," jelas Nugroho.

Nugroho berharap, ada ekskavasi lagi untuk mengetahui kondisi bangunan luar pagar. Dari situ, bisa ditentukan apakah situs ini berupa bangunan petirtaan atau candi.

"Kalau ini kan masih kecil, paling ya baru 25 persen. Karena kita Belum mengetahui sisi sisi luarnya. Tahun depan diupayakan bisa terbuka semua," tegas Ketua Tim Ekskavasi Situs Candi Gedog Kota Blitar dari BPCB Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES