Sejumlah Kiai dan Tokoh Masyarakat Tolak Penambangan Fosfat di Sumenep

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Gelombang penolakan terhadap rencana penambangan fosfat di 17 Kecamatan daratan di Sumenep, kian besar.

Setelah penolakan mahasiswa pada 9 Maret 2021 lalu, kini sejumlah Kiai dan tokoh masyarakat di Kecamatan Ganding, Sumenep juga ikut menolak.

Advertisement

Penolakan Kiai dan tokoh masyarakat tersebut digelar di Pondok Pesantren (PP) Darun Najah, Desa Gaddu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep. Hadir juga dalam forum ini, Anggota DPRD Sumenep Dapil III dari Partai Gerindra Ahmad Suwaifi Qoyyum.

Pengasuh PP Darun Najah, KH Hafid Sulaiman mengatakan kehadiran anggota DPRD Sumenep dirasa sangat penting untuk mendorong penolakan terhadap rencana penambangan fosfat di Kecamataan Ganding. Ulama dan Umaro memang harus bersatu dalam hal perjuangan demi kemaslahatan umat.

"Makanya yang hadir di sini bukan saja para kiai dan tokoh masyarakat, tapi juga anggota DPRD Sumenep," kata Kiai Hafid, saat memberikan sambutan di acara tersebut, Kamis (25/3/2021).

Lebih lanjut, Kiai Hafid menjelaskan, penolakan oleh sejumlah kiai dan tokoh masyarakat bukan tanpa alasan. Hasil istikharah para kiai, rencana penambangan fosfat akan berdampak secara ekologis juga sosial masyarakat. Menurutnya, pendapat yang menyatakan bahwa tambang fosfat bisa menyejahterakan masyarakat, hanya angan semu.

Untuk itu, dalam Forum Sumenep Hijau beberapa minggu lalu di PP Annuqayah Guluk-guluk, Kiai Hafid menyampaikan bahwa para Kiai se Sumenep menolak rencana pemerintah soal penambahan kawasan penambangan fosfat di Sumenep. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.