Indonesia Positif

Peneliti Pustral UGM Imbau Jangan Takut Gunakan Transportasi Umum Saat Pandemi

Jumat, 27 Agustus 2021 - 13:17 | 58.59k
Rektor ITNY Dr Ir Ircham ketika membukan seminar bertema Adaptasi Transportasi di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) dan Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT). (FOTO: ITNY)
Rektor ITNY Dr Ir Ircham ketika membukan seminar bertema Adaptasi Transportasi di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) dan Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT). (FOTO: ITNY)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Peneliti Senior dan Tenaga Ahli Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono mengimbau kepada masyarakat tidak takut menggunakan transportasi umum saat situasi pandemi Covid-19.

Imbauan ini disampaikan karena pemerintah sudah membuat aturan bagi para pelaku jasa transportasi umum untuk mencegah penyebaran Covid-19. Seluruh manajemen dan awak transportasi umum wajib mematuhi standar protokol kesehatan termasuk para penumpang.

Advertisement

“Peraturan penerapan standar protokol kesehatan berlaku bagi seluruh jasa transportasi umum, baik itu darat, laut, dan udara seperti kereta api, pesawat, bus, kapal penyebarangan, dan lain sebagainya,” kata Agus Taufik Mulyono dalam seminar bertema Adaptasi Transportasi di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) dan Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) dalam siaran pers, Jumat (27/8/2021).

Acara tersebut digelar secara daring melalui zoom dan diikuti ratusan peserta seperti pelaku jasa transportasi umum, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum yang peduli terhadap transportasi umum.

Menurut Agus, penerapan standar protokol kesehatan yang ketat dipastikan akan mencegah penyebaran virus corona. Karena itu, setiap pintu masuk dan keluar bandara, terminal, dan pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Seperti, alat cuci tangan, sanitizer, dan ruang tunggu yang berjarang antar calon penumpang.

Ia juga meminta kepada para penumpang transportasi umum untuk selalu mentaati dan mematuhi standar prokol kesehatan 3M. Yakni, mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak ketika menuju atau meninggalkan tempat umum.

“Peraturan bagi penumpang pesawat dan kereta api wajib swab tes tentu keputusan yang baik. Sebab, tes tersebut merupakan bagian dari antisipasi mencegah penyebaran Covid-19 di tanah air,” tandas Taufik.

General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengakui memang ada banyak perubahan peraturan dalam dunia penerbangan pada masa pandemi Covid-19. Perubahan itu meliputi pada tempat kedatangan dan pemberangkatan penumpang. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan bandaran, pihaknya telah menggunakan teknologi canggih yang dapat digunakan penumpang untuk mengecek suhu tubuh, cuci tangan, dan sanitizer.

ITNY-2.jpg

“Jadi, alat-alat cek suhu, cuci tangan, dan sanitizer tersebut serba otomatis. Tidak perlu sentuh pakai tangan,” kata Agus.

Selain itu, Angkasa Pura telah mengatur tempat duduk bagi para penumpang di area bandara. Setiap penumpang dipastikan berjarak dan tidak menimbulkan kerumunan. Dengan cara ini pihaknya yakin tidak akan terjadi penularan virus corona di aera bandara.

“Jam operasional juga dibatasi. Jika dahulu 24 jam ini maksimal hanya 12 jam setiap harinya,” jelas Agus.

Rektor ITNY Dr Ir Ircham mengatakan, pergerakan manusia harus diatur untuk mencegah penyebaran Covid-19. Karena itu, perlu dibuatkan panduan supaya manusia tetap dapat bepergian dan tetap aman. Baik itu ketika menggunakan jasa transportasi pesawat, kereta api maupun bus. Hal ini bertujuan agar tidak muncul klaster baru.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak terjadi klaster di tempat-tempat lain bukan pada transportasi umum. Karena itu, masyarakat perlu diedukasi agar tidak takut menggunakan alat transportasi umum dan selalu menjalankan 3M yaitu memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjara jarak ketika bepergian dari rumah,” terang Ircham.

Ketua Pengurus Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) Dr Eng M Isran Ramli menyampaikan terima kasih kepada ITNY yang telah menyelanggarakan seminar berkaitan dengan transporasi umum. Ia berharap, seminar ini akan semakin menyakinkan masyarakat tidak khawatur dan takut menggunakan angkutan umum ketika bepergian.

“Kita semua harus terus berkomitmen menjalankan protokol kesehatan ketika bepergian menggunakan transportasi umum,” kata Isran dalam acara seminar yang dihadiri peneliti Pustral UGM tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES