Suara Rakyat Pagari Pancasila

1 Juni: Bukan Hanya Simbolitas tapi Tanggung Jawab Membumikan Pancasila

Kamis, 01 Juni 2023 - 06:01 | 38.80k
Logo semangat #PagariPancasila Pagar NKRI. (Ilustrasi: Sudarmaji)
Logo semangat #PagariPancasila Pagar NKRI. (Ilustrasi: Sudarmaji)
FOKUS

Pagari Pancasila

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bulan Mei lalu, kita memperingati bulan reformasi. Bulan yang mengingatkan kita tentang perjuangan rakyat Indonesia dalam mencari hak dan keadilan, kebebasan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Reformasi dimulai dari titik nol, di mana siapapun memiliki hak dan kewajiban untuk berpolitik dan mencari keadilan di dalam NKRI. Dalam reformasi, kita kembali menggali pemahaman tentang sari-patinya Indonesia dan ideologi yang kita sepakati, yaitu Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi NKRI merupakan hasil dari penggalian nilai-nilai yang ada di dalam budaya rakyat Indonesia, seperti kultur dan adat istiadat asli Indonesia. Pancasila mengakomodasi berbagai agama dan kepercayaan, serta menempatkan kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai nilai yang dijunjung tinggi dalam persatuan. Pancasila juga menekankan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan, serta memiliki cita-cita untuk mencapai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, dalam perkembangan zaman, pemahaman tentang Pancasila seringkali hanya terbatas pada lambang dan jargon saja, tanpa memahami makna yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Pancasila harus dibumikan, tidak hanya sekadar menjadi lambang atau simbol saja, tetapi juga harus dipahami secara mendalam. Kita harus kembali menggali sejarah lahirnya Pancasila, bagaimana para founding father berjuang berpikir menggali ideologi ini dari kearifan lokal dan adat istiadat yang ada di Indonesia. 

Bagaimana anak anak muda jauh sebelum merdeka, berpikir menggali ideologi bangsa jika nanti Indonesia sudah merdeka. Dan akhirnya setelah ikhtiar berjuang sepakat bertemu Pancasila

Pancasila juga mengajarkan tentang Bhinneka Tunggal Ika, bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang memiliki berbagai macam suku, agama, dan kepercayaan, kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut. Kembali belajar tentang lahirnya Pancasila dan terus belajar memahaminya adalah tugas kita semua, agar kita dapat mempertahankan ideologi ini dengan paham yang benar sejak dari nenek moyang kita.

Dalam mengembangkan pemahaman tentang Pancasila, perlu adanya upaya dari semua pihak untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan tentang Pancasila harus ditingkatkan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di masyarakat. Kita perlu mengajarkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku dan bertindak di dalam masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Pancasila merupakan ideologi NKRI yang sangat penting dan harus dipahami secara mendalam. Pancasila harus dibumikan, tidak hanya sekadar menjadi lambang atau simbol saja, tetapi juga harus dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu kembali menggali sejarah lahirnya Pancasila dan terus belajar memahaminya agar dapat mempertahankan ideologi ini dengan paham yang benar sejak dari nenek moyang kita.

Selain itu, dalam membumikan Pancasila, perlu juga diperhatikan bahwa Pancasila tidak hanya sekadar menjadi ideologi formal yang tertulis di dalam konstitusi. Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek kehidupan, seperti dalam kebijakan publik, etika bisnis, dan budaya organisasi.

Pentingnya membumikan Pancasila juga terkait dengan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, seperti maraknya intoleransi dan radikalisme. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pancasila dapat menjadi pedoman dalam membangun kebersamaan dan toleransi di antara berbagai kelompok masyarakat. Dengan membumikan Pancasila, kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, dan mencegah terjadinya konflik yang merugikan bangsa Indonesia.

Selain itu, dalam membumikan Pancasila, perlu juga diperhatikan bahwa Pancasila tidak boleh dipaksa atau dipaksakan kepada masyarakat. Sebaliknya, perlu adanya upaya untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila secara persuasif dan melalui pendekatan yang tepat, sehingga masyarakat dapat memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dengan baik.

Dalam membumikan Pancasila, perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun organisasi masyarakat sipil. Pemerintah dapat memperkuat program pendidikan tentang Pancasila, serta mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publik. Masyarakat dapat memperkuat kebersamaan dan toleransi antar kelompok masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi masyarakat sipil dapat memperkuat peran dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila, serta mengawal implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publik.

Dalam kesimpulannya, membumikan Pancasila merupakan tugas yang penting bagi semua pihak. Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan diintegrasikan dalam semua aspek kehidupan. Dalam membumikan Pancasila, perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun organisasi masyarakat sipil. Dengan membumikan Pancasila, kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mencegah terjadinya konflik yang merugikan bangsa Indonesia. (*)

* Penulis adalah Ir. R. Agoes Soerjanto, MT, Pembina Pagar NKRI, Waketum GM FKPPI

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Sudarmadji
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES