Tekno

Google Gunakan AI Gemini Nano di Chrome untuk Perangi Penipuan Online

Sabtu, 10 Mei 2025 - 13:45 | 6.41k
Logo Google. (FOTO: REUTERS/Andrew Kelly)
Logo Google. (FOTO: REUTERS/Andrew Kelly)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAGoogle semakin mengintensifkan perlindungan terhadap pengguna Chrome dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), khususnya model bahasa besar Gemini Nano. Langkah ini dilakukan untuk melawan berbagai bentuk penipuan daring, mulai dari phishing hingga notifikasi spam yang sering mengecoh pengguna.

Dalam laporan TechCrunch yang dirilis Kamis (8/5), Google mengumumkan bahwa Gemini Nano akan mulai digunakan di desktop Chrome untuk mendeteksi dan memblokir skema penipuan yang semakin canggih. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada perangkat Android, dan kini diperluas penggunaannya ke desktop.

Advertisement

“LLM Gemini Nano sangat cocok digunakan karena kemampuannya dalam menyaring situs-situs web yang beragam dan kompleks, membantu kami lebih cepat beradaptasi dengan taktik penipuan baru,” tulis Google dalam blog resminya.

Perlindungan yang Lebih Adaptif

Google menyebutkan bahwa penggunaan AI dalam mode Enhanced Protection pada fitur Safe Browsing Chrome mampu memberikan perlindungan lebih tinggi dibanding mode standar. Dengan mengintegrasikan Gemini Nano, Chrome mampu mengenali dan menandai situs-situs mencurigakan lebih awal.

Salah satu fokus utama Google saat ini adalah menangkal penipuan dukungan teknis jarak jauh—skema yang umum menargetkan pengguna dengan berpura-pura sebagai staf layanan bantuan teknis.

Selain itu, Chrome di Android kini juga dapat mendeteksi notifikasi menyesatkan yang dikirim dari situs web jahat. Jika notifikasi teridentifikasi sebagai penipuan, pengguna akan mendapat peringatan. Mereka tetap memiliki opsi untuk mengizinkan semua notifikasi jika menilai sistem salah menilai.

Deteksi Penipuan di Search Semakin Canggih

Tak hanya di Chrome, Google juga mengklaim bahwa sistem AI mereka kini mampu mendeteksi 20 kali lebih banyak halaman penipuan di hasil penelusuran (Google Search) dibanding sebelumnya. Setiap hari, ratusan juta hasil pencarian yang terindikasi sebagai penipuan diblokir.

Contoh paling umum adalah modus penipuan yang berpura-pura menjadi agen maskapai penerbangan. Skema ini biasanya muncul saat seseorang mencari bantuan atau layanan pelanggan. Google menyatakan telah berhasil mengurangi paparan terhadap jenis penipuan ini hingga lebih dari 80 persen.

Langkah Ke Depan

Google berencana memperluas cakupan sistem AI ini ke lebih banyak jenis penipuan dan platform Android lainnya. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan minim risiko penipuan.

Dengan semakin beragam dan kompleksnya modus penipuan digital, penggunaan AI seperti Gemini Nano menjadi senjata utama dalam menjaga keamanan siber pengguna di era modern. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES