Gaya Hidup

How to Train Your Dragon 2025: Hiccup Calon Pemimpin Panutan Gen Z

Senin, 16 Juni 2025 - 03:14 | 17.61k
Nada berswafoto di depan poster How to Train Your Dragon 2025 (14/56/2025). (Foto: Khodijah Siti/TIMES Indonesia)
Nada berswafoto di depan poster How to Train Your Dragon 2025 (14/56/2025). (Foto: Khodijah Siti/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGHow to Train Your Dragon 2005 versi live-action mencuri perhatian kaum millenial hingga Gen Z. Film yang sudah tayang versi animasinya sejak tahun 2010 tersebut sudah tayang di bioskop mulai Rabu (11/6/2025).

Versi live-action How to Train Your Dragon (2025) film animasi legendaris tersebut ulu sangat menghibur kaum mileial namun kini menjadi perbincangan para Gen Z. Film ini memberi cerminan nyata dari semangat Gen Z dalam memimpin dunia dengan cara yang berbeda.

Advertisement

Melalui sosok Hiccup, film yang menghasilkan sepertiga pemasukan dari total US $150 juta di hari ke empatnya tersebut  menunjukkan bahwa keberanian tidak selalu berarti kekuatan fisik, tapi justru keberanian untuk bersikap lembut di tengah budaya yang keras.

Pemimpin Tidak Harus Gagah, Tapi Harus Punya Hati

Hiccup, remaja yang dianggap lemah dan aneh, justru menjadi pengubah takdir desanya. Saat dunia di sekitarnya menganggap naga sebagai musuh, ia memilih pendekatan empatik. Ia menyembuhkan Toothless, naga Night Fury yang terluka, dan membangun persahabatan yang melampaui batas logika kaumnya.

Bagi Gen Z, kisah Hiccup terasa sangat relevan. Pemuda tersebut membuktikan diri bukan dengan menjadi seperti orang tua kita, tapi dengan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Konflik Generasi: Saat Ayah Tak Percaya, Tapi Dunia Butuh Perubahan

How-to-Train-Your-Dragon-2.jpgAdegan iconic How to Train Your Dragon 2025 saat Hiccup menyentuh keplaa Night Fury yang kemudian diberi nama Toothless. (Foto: Khodijah Siti/TIMES Indonesia)

Stoick the Vast, ayah Hiccup dan kepala suku Berk, digambarkan sebagai sosok generasi lama yang keras, disiplin, dan penuh kecurigaan terhadap hal baru. Relasi ayah-anak ini adalah cerminan konflik generasi yang nyata: ketika orang tua sulit menerima bahwa pendekatan kita terhadap masalah bisa sangat berbeda, tapi tetap valid.

Saat suku menghadapi ancaman dari naga raksasa, justru Hiccup-lah yang membawa solusi. Ia menggabungkan sains, empati, dan kolaborasi dengan naga untuk menyelamatkan desa. Pada akhirnya, Stoick mengakui bahwa anaknya bukan hanya pantas dipercaya, tapi juga pantas mewarisi kepemimpinan.

Narasi Kepemimpinan yang Lebih Manusiawi

Alih-alih jadi pahlawan otot, Hiccup tampil sebagai pemimpin yang lembut, penuh pertimbangan, dan mengutamakan kedamaian. Nilai-nilai ini selaras dengan semangat Gen Z yang lebih vokal soal keadilan, lingkungan, dan hubungan yang sehat, bahkan dengan "musuh” sekalipun.

Film ini menegaskan bahwa kepemimpinan tidak harus muncul dari dominasi, tapi bisa tumbuh dari kasih sayang, pemahaman lintas spesies, dan kemauan untuk mendengar suara-suara yang dulu diabaikan.

"Seneng banget lihat Hiccup bisa membuktikan kebenaran yang dia percayai kepada ayahnya tanpa harus melukai perasaan sang ayah," ungkap Nada, salah satu Gen Z yang lahir pada tahun 2009 (14/6/2009). 

Film yang Menguatkan Mental Anak Muda

How to Train Your Dragon 2025 bukan hanya visual yang indah dan aksi yang menegangkan. Film tersebut merupakan dongeng modern tentang bagaimana menjadi pemimpin di era yang sudah berubah.

Lewat Hiccup, Gen Z bisa belajar bahwa cara lama tidak selalu yang terbaik dan bahwa menjadi berbeda bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang membebaskan.

How to Train Your Dragon layak ditonton siapa pun yang pernah merasa "tidak cukup", terutama anak muda yang sedang mencari tempatnya di dunia. Karena mungkin, dunia memang sedang menunggu pemimpin baru yang tahu caranya menjinakkan naga tanpa harus menghunus pedang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES