Peristiwa Daerah

Terima Kabar Dampak Tsunami akibat Gempa di Rusia, Ratusan Warga Tobelo Mengungsi di Ketinggian

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:10 | 30.65k
Ratusan warga Tobelo yang mengungsi di sekitar Villa Hein Namoteno. Rabu (30/7/2025). (FOTO: Bams For TIMES Indonesia)
Ratusan warga Tobelo yang mengungsi di sekitar Villa Hein Namoteno. Rabu (30/7/2025). (FOTO: Bams For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, HALMAHERA UTARA – Warga Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dikejutkan dengan berita dari BMKG terkait dampak tsunami akibat gempa KamchatkaRusia berskala 8,7 skala richter yang bakal sampai ke Halmahera Utara. 

Akibat dari peringatan tersebut, sejak Rabu (30/7/2025) siang, ratusan warga Tobelo yang berada di sekitar pesisir pantai mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. 

Advertisement

Bukan hanya itu, bahkan untuk menaati peringatan BMKG pelayanan perbankan dihentikan sehingga terlihat sepi. Selain itu, di pusat pusat perbelanjan pun terlihat sepi karena warga seluruhnya dalam kondisi waspada. 

Keluarga-Ibu-Norma-yang-mengungsi.jpgKeluarga Ibu Norma yang mengungsi di dataran ketinggian. Rabu (30/7/2025). (FOTO: Bams For TIMES Indonesia)

"Sejak siang tadi banyak warga yang pergi mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, karena mereka menerima informasi bahwa pada jam 4 sore akan terjadi tsunami," ungkap Badar, warga Desa Gura Tobelo, Rabu (30/7/2025). 

Bandar melanjutkan akibat informasi adanya informasi akan datang gelombang tsunami pada sore ini, membuat aktivitas masyarakat di pasar pun menjadi sepi, karena semua memilih tinggal di rumah dan mengamankan diri. 

"Bahkan pelayanan di Bank BRI dari siang tadi sudah dihentikan. Dengan alasan gangguan jaringan. Padahal biasanya pelayanan selalu ramai sampai tutup di sore hari," ujarnya. 

Sementara Ibu Norma salah satu warga komplek Kelapa Gading Desa Wari juga mengatakan bahwa keluarganya yang tinggal dekat pantai sementara ini sudah mengungsi di tempat yang dianggap lebih aman. 

"Kami sekeluarga saat ini mengungsi di rumah anak karena posisinya berada di dataran yang lebih tinggi dan lebih jauh dari pantai. Kami akan bermalam di sini hingga menunggu informasi, kalau sudah tidak aman baru kami kembali ke rumah," ucapnya. 

Pantauan TIMES Indonesia gelombang pengungsi juga terlihat di seputaran dan di Villa mantan Bupati Halmahera Utara, Hein Namoteno. Ratusan warga ini sejak siang meninggalkan rumah dan tempat jualan mereka karena mendapat informasi akan terjadi tsunami pada sore hari yang menimpa Halmahera Utara. 

"Torang (kami) dari siang, tutup tempat jualan, dan memilih mengungsi di sini karena tempatnya berada di ketinggian. Torang ikhtiar saja karena ada peringatan dari BMKG," ungkap Tika, salah satu warga yang mengungsi. 

Sementara kondisi laut di Tobelo Halmahera Utara hingga sore pukul 16.30 WIT sebagaimana disampaikan BMKG akan berdampak tsunami, ternyata tidak terjadi sama sekali. "Torang dari tadi di pelabuhan sped kondisi lautnya biasa saja. Memang sempat heboh ada tsunami tapi sampai sore ini tidak ada, dan semoga tidak ada," pungkas salah satu motoris.

Sementara pihak BPBD Halmahera Utara juga mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak perlu panik karena hanya dampak tsunami yang diterima. Untuk itu, pihak BPBD telah memasang alarm tsunami di sekitar perairan pelabuhan Feri di Desa Gorua, Tobelo. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES