Sya'ban, Sebulan Sebelum Ramadan, Waktu yang Penuh Keistimewaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ramadan 2023 sebulan lagi. Sesuai ikhbar dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, bulan Sya’ban tahun ini dimulai pada Rabu (22/02/2023). Itu berarti, umat Islam saatnya menyiapkan jiwa dan raga untuk mengisi bulan mulia ini dengan ibadah terbaik.
Mengapa demikian? Karena di bulan Sya’ban, ada tiga peristiwa penting yang patut menjadi bahan renungan sekaligus sarana introspeksi, bahwa bulan ini demikian mulia. Belum lagi, Sya'ban menandakan satu bulan ke depan segera akan memasuki Ramadan.
Advertisement
Dikutip dari jatim.nu.or.id, bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting bagi kaum muslim. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa, ada yang diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.
Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menyebutkan setidaknya ada tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang muslim.
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti surat Al-Baqarah ayat 144 berikut:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya: Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.
2. Penyerahan Catatan Amal
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal manusia diserahkan kepada Allah SWT.
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW: Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?
Kemudian Rasulullah SAW menjawab:
Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Turunnya Ayat tentang Anjuran Bershalawat
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Ibnu Abi Shai al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.
Bulan Sya'ban memiliki peristiwa mulia sekaligus penting untuk umat Islam mempersiapkan diri sebelum Ramadan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |