Cegah Lapar, Inilah Aturan Makan Saat Sahur Puasa
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Aturan makan sahur puasa Ramadan memang seringkali tidak terlalu diperhatikan. Bahkan mayoritas umat muslim hanya mementingkan factor kenyang seamata atau bahkan sahur sekedarnya saja sebagai wujud melaksanakan Sunnah.
Akan tetapi aspek yang perlu diperhatikan seperti bagaimana sahur tersebut mampu memberikan daya tahan terhadap lapar lebih lama tentunya belum sepenuhnya dilakukan secara maksimal. Oleh sebab itulah maka perlu ada aturan tersendiri apabila hendak makan sahur yang tidak hanya sekedar Sunnah, akan tetapi juga bernilai manfaat.
Advertisement
Seperti yang telah dipahami sebelumnya bahwa makan sahur memiliki hukum Sunnah yang saat diwajibkan. Artinya melakukanibadah saur tersebut tentunya memilikni nilai tersendiri sehingga sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah hadits dikatakan, “Sahurlah karena di sana terdapat keberkahan”.
Makan sahur dalam agama merupakan keringanan (rukhsah) bagi setiap muslim apabila hendak atau ingin mengerjakan puasa. Sebab sesuai rukun puasa yakni kewajiban untuk menahan haus dan lapar satu hari penuh tentu membutuhkan tenaga lebih dari hari biasanya, aspek inilah yang berusaha dijelaskan melalui Aturan Makan Sahur yang baik dan benar.
Apalagi Allah SWT mensyariatkan langsung mengenai pentingnya makan sahur dan buka puasa agar ibadahnya untuk meringankan.
Aturan Makan Sahur Berdasar “Isi Piringku”
Aspek pertama yang perlu untuk diperhatikan terkait aturan makan sahur tentunya bisa merujuk pada beberapa sumber yang berkualitas dan kredibel. Salah satunya adalah kamapenya “isi piringku” yang digagas oleh kementrian kesehatan mengenai cara asupan makan yang tepay sehari-hari serta sangat cocok diaplikasikan saat makan sahur.
Secara umum kampenya yang digagas oleh kemenkes terkait"Isi Piringku" merupakan gambaran porsi makan paling sesuai dengan kondisi saat ini. Saran penyajian makanan yang akan dikonsumsi dalam satu piring tentunya telah diatur secara maksimal.
Mulai dari menu yang terdiri dari 50 persen buah plus sayur, kemudian 50 persen sisanya berisi menu-menu yang mengandung karbohidrat dan protein. Semua akumulasi tersebut menjadi semakin baik untuk menunjang cara makan yang baik saat sahur.
Kampanye terkait "Isi Piringku" juga sangat konsen terkait proses membatasi gula, lalu garam, dan lemak dengan jumlah berlebihan. Sehingga dalam proses akulturasi ilmu gizi yang baru, pedoman makan seperti "4 Sehat 5 Sempurna" sudah diupdate lebih baik dan berubah menjadi pedoman gizi seimbang dengan 10 pesan tentang pentingnya menjaga gizi.
Hal ini juga dikuatkan dengan pendapat Iqbal Syauqi Al Ghfari dalam bukunya yang berjudul “ Agar Tak Hanya Lapar Dan Dahaga : Panduan Puasa Ramadan Sehat Dan Berkah” bahwa pola aturan makan sahur memiliki metode penting untuk memberikan stimulus tubuh agar tidak mudah lapar saat puasa.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa saat sahur ada baiknya ada ukuran tertentu seperti 1/3 piring ukuran sedang berisi karbohidrat (nasi, roti, kentang). Kemudian 1/3 lagi adalah pilihan sayuran sama atau lebih banyak dari ukuran karbohidrat, dan 1/3 lagi adalah menu lauk pauk.
Jika semua aturan porsi tersebut diikuti maka kemungkinan nutrisi penuh tubuh akan tercukup selama satu hari menjalankan puasa.
Aturan Makan Sahur Terkait Pilihan Menu
Aspek selanjutnya tekait aturan makan sahur adalah memperhatikan menu-menu pilihan yang tidak hanya enak akan tetapi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pilihan menu ini juga akan memberikan dampak pada positif bagi kebugaran tubuh selama menjalankan ibada puasa.
Salah satu menu yang wajib tentunya adalah sayur dan buah-buahan sebagai sumber serat untuk membantu daya kenyang lebih lama. Hindari untuk makan dengan menu berat, seperti terlalu banyak santan, berminyak, serta tinggi kalori.
Aturan makan sahur diatas maka ibadah puasa tidak hanya menghasilkan lapar dan dahaga saja, akan tetapi juga menyehatkan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |