Inilah Kebiasaan Nabi di Akhir Ramadan yang Wajib Diteladani

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kebiasaan Nabi di akhir ramadan menjadi salah satu contoh yang patut untuk diteladani. Semua kebiasaan tersebut maka kemungkinan besar umat islam untuk mencapai kemenangan Ramadan 2023 akan semakin terealisasi dengan maksimal sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Perlu diketahui bahwa memang pada akhir Ramadan tepatnya di 10 hari terakhir menjadi moment penting dalam pelaksanaan bulan suci tersebut. Ada banyak sekali fadhilah serta jaminan pahala yang bisa diberikan oleh Allah kepada semua muslim jika mampu melaksanakan ibadah dengan ikhlas.
Advertisement
Salah satu peristiwa yang juga sangat menjadi moment penting adalah kedatangan lailatul qadar. Sebagai malam dengan pahala seperti beribadah seribu bulan mala tentu banyak yang ingin mendapatkan keistimewannya, hal ini juga ada pada Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan.
Dengan banyaknya contoh serta teladan mengenai pentingnya untuk melaksanakan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan ramadan maka perlu dipahami juga beberapa aspek penting berikut ini terkait kebiasaan rasulullah menurut beberapa hadist shahih saat menjelang akhir bulan suci.
6 Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan Yang Perlu Ditiru
Ada beberapa pendapat yang memang menjelaskan mengenai kebiasaan Nabi Muhammad SAW pada saat menjelang akhir bulan Ramadan. Semua riwayat serta pendapat tersebut juga merupakan sumber valid sebab berdasar pada beberapa pembuktian keluarga serta shabat terdekat Rasulullah.
Memaksimalkan Ibadah Malam Ramadan
Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan yang pertama adalah dengan memaksimalkan serta meningkatkan ibadah malam selama bulan puasa dan menjelang akhir puasa. Kebiasaan ini juga langsung dijelaskan oleh istri Rasulullah, yakni Siti Aisyah,
ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح
Yang Artinya “Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,” (H.R. Muslim)
Menurut hadist ini maka bisa disimpulkan bahwa Rasulullah pada saat menjelang akhir Ramadan selalu berusaha untuk lebih maksimal dalam menghidupkan malam-malam didalamnya. Menghidupakan malam ini bisa dilakukan dengan cara banyak hal, salah satunya adalah shalat, mengaji, serta dzikir.
Mengajak Keluarga Untuk Mendirikan Shalat Malam
Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan selanjutnya adalah dengan mengajak seluruh keluarganya serta membangunkan pada saat menjelang akhir puasa. Kebiasaan ini juga langsung diriwayatkan melalui hadist dari Abi Dzar,
قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة
Yang Artinya “Bahwasannya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, lalu 25, kemudian 27. Khususnya pada malam 29.”
Dari kebiasaan tersebut maka kemungkinan besar rasulullah memang mengajak seluruh keluarganya untuk beribadah pada tanggal tersebut sebab besar datangnya malam agun yakni Lailatul Qadar.
Mengurangi Waktu Tidur
Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan selanjutnya adalah mengurangi waktu istirahat, khususnya tidur malam hari pada saat menjelang akhir puasa. Kebiasaan ini juga langsung diriwayatkan dalam suatu hadist,
في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله”
Yang artinya “Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya”
Maksud dari mengencangkan ikat pinggang pada hadist tersebut adalah kebiasaan Nabi Muhammad untuk mengurangi waktu tidur pada saat menjelang akhir puasa serta memperbanyak diri melakukan ibadah untuk mendapatkan ridha Allah.
Melakukan Puasa Washal
Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan keempat adalah adalah seringkali melakukan puasa washal khususnya pada saat menjelang akhir puasa. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa jenis puasa washal ini merupakan puasa yang disambung hingga waktu magrib selanjutnya.
Akan tetapi menurut beberapa pendapat memang jenis kebiasaan Nabi Muhammad melakukan puasa Washal pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan ini tidak dianjurkan untuk ditiru oleh umatnya. Sehingga nilai teladan yang bisa diambil tentu semangat nabi untuk memperbanyak amal ibadah.
Sering Menggunakan Wewangian
Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan kelima seringkali menggunakan wewangian pada saat menjelang akhir puasa. Meski kebiasaan menggunakan wewangian ini seringkali dilakukan pada setiap ibadah, akan tetapi pada akhir bulan Ramadan Rasulullah memiliki cara tersendiri serta unik yang perlu diteladani.
Proses menggunakan wewangian pada saat moment 10 hari terakhir bulan ramadan ini dilakukan menjelang waktu shalat isya’. Aspek ini diriwayatkan sebagai bentuk menunggu datangnya lailatul Qadar.
Memperbanyak I’tikaf
Kebiasaan Rasulullah pada akhir ramadan yang terakhir tentunya adalah memperbanyak melakukan I’tikaf di masjid. Semua ibadah dilakukan secara maksimal, mulai dari shalat, mengaji, hingga dzikir melalui media I’tikaf di masjid.
Semua Kebiasaan Nabi di akhir Ramadan diatas setidaknya bisa menjadi gambaran utama bagi semua umat muslim untuk diteladani.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |