Religi

Tradisi Malam Selawe Gresik Masih Dilestarikan, Ada Sejak Zaman Sunan Giri

Minggu, 16 April 2023 - 09:46 | 187.07k
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat berziarah ke cungkup makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik/TIMES Indonesia).
Wabup Gresik Aminatun Habibah saat berziarah ke cungkup makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Tradisi malam selawe di Kabupaten Gresik Jawa Timur kembali digelar. Puluhan ribu warga berziarah ke Makam Sunan Giri Kecamatan Kebomas.

Warga biasanya melakukan itikaf dan mengaji di sekitar area makam Sunan Giri saat malam selawe. Mulai malam setelah tarawih hingga dini hari menjelang sahur. 

Advertisement

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, bersama jajaran Forkopimda dan OPD Gresik turut serta mengikuti agenda tersebut. Dalam tradisi rutin ini, wabup membeberkan keistimewaan Malem Selawe.

"Malam ini adalah salah satu dari malam ganjil yang istimewa di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Karena di malam ganjil ini, diindikasikan turunnya malam Lailatul Qadar," ujar wabup ditemui, Senin (15/4/2023) malam. 

Pada era sekarang, tradisi tersebut berkembang tidak hanya beri'tikaf di masjid. Melainkan juga berziarah ke makam Sunan Giri dan melakukan berbagai amaliyah lainnya. 

Menurut wabup yang akrab disapa Bu Min itu, fenomena ini juga berdampak positif pada ratusan UMKM yang berjualan di sekitar lokasi makam.

"Karena banyaknya pengunjung di Masjid Giri maka hal ini bagus untuk UMKM sekitar. Karena menjelang lebaran pasti banyak masyarakat yang membutuhkan bermacam pakaian atau kebutuhan yang baru. Sehingga, hal ini juga dapat meningkatkan perekonomian," ujar Bu Min.

Bu Min juga berharap, semangat Sunan Giri dalam mengajak masyarakat bermunajat kepada Allah SWT terus diwariskan ke masyarakat Gresik.

Dalam agenda yang sama, Camat Kebomas Yusuf Anshori mengatakan, saat ini Kecamatan Kebomas telah membuka pelayanan terkait legalitas usaha. Pelayanan tersebut mulai berjalan sejak awal Ramadan tahun ini.

"Kegiatan malam hari ini disamping kita malam selawe, tapi juga pelayanan gratis pemberian Nomer Induk Berusaha (NIB) kepada 3 UMKM dan sertifikat halal untuk 4 UMKM di Kecamatan Kebomas," ujarnya.

Camat Anshori juga mengatakan, saat ini UMKM di Kebomas yang telah mendaftar NIB sebanyak 565 UMKM. Sedangan sertifikasi halal sebanyak 520 UMKM.

Dengan pelayanan ini, diharapkan UMKM Kebomas dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. (*)

Asal Usul Malam Selawe Gresik

Malam selawe sendiri diperingati setiap malam 25 Ramadan. Setiap tahun, warga memadati makam Sunan Giri di Kecamatan Kebomas. 

Konon menurut sejarah, tradisi Malem Selawe merupakan agenda rutin di malam ke 25 bulan Ramadhan. Tradisi ini dipercaya telah ada sejak zaman Raden Paku (Sunan Giri).

Kala itu, sebelum mudik, Sunan Giri mengajak para santrinya untuk beri'tikaf di Masjid Giri, dengan harapan mendapatkan berkah malam Lailatul Qadar.

Pada era sekarang, tradisi malam selawe Gresik berkembang tidak hanya beri'tikaf di masjid. Melainkan juga berziarah ke makam Sunan Giri dan melakukan berbagai amaliyah lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES