Religi TIMES Ramadan

Ramadan 2024: Menyulam Ibadah, Merawat Hikmah

Kamis, 04 April 2024 - 08:55 | 45.87k
Oleh: Dr. Hj. Ya’qud Ananda Gudban, SS. SST.Par. MM
Oleh: Dr. Hj. Ya’qud Ananda Gudban, SS. SST.Par. MM
FOKUS

TIMES Ramadan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ramadan tahun ini membawa nuansa yang berbeda. Penuh cerita dan keunikan. Bagi mereka yang mengikuti perjalanan Ramadan ini, pasti menyadari betapa setiap tahunnya selalu ada yang istimewa.

Dengan semangat membara, saya berupaya menuntaskan semua persiapan puasa dan Lebaran sebelum Ramadan tiba. Menyimak nasihat seorang ustad, saya pun berusaha keras: "Selesaikan pembelian baju anak, menata rumah, memesan kue, dan lain-lain sebelum Ramadan, agar saat bulan suci tiba, ibadah bisa fokus dan maksimal." 

Advertisement

Meski belum sempurna, upaya ini membuat waktu beribadah lebih banyak karena beberapa persiapan tradisional sudah diatasi sebelumnya.

Aktivitas ngaji meningkat, kegiatan taklim diikuti, dan dzikir dilakukan dengan khusyuk. Alhamdulillah, semangat pun bertambah. Dua minggu pertama berlalu dengan ritme yang baik. Namun memasuki minggu ketiga, tiba-tiba saya dihadapkan pada ujian kesehatan. 

Batuk dan bersin mengganggu. Tapi saya bertekad melanjutkan puasa, mengingat nasihat bahwa jika tubuh tidak kuat, jangan dipaksakan. Allah Maha Mengetahui. Saya sempat teringat video seorang ustad yang berbuka karena sakit saat safar. Meski demikian, saya memutuskan untuk melanjutkan puasa hingga waktu berbuka.

Ketika berbuka, kondisi semakin tidak baik. Malam itu beristirahat penuh dilakukan, berharap dapat melanjutkan puasa keesokan harinya. Namun, keadaan tidak kunjung membaik hingga lima hari berikutnya. Sedih. Karena tidak dapat maksimal dalam beribadah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

Dari situasi ini, saya merenung dan memahami bahwa kesehatan adalah nikmat besar, serta pentingnya menerima dan mengamalkan ilmu. Kondisi ini menjadi pelajaran dan teguran. Mengingat sakit adalah ujian dan mengabaikan nasihat ulama adalah teguran.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Apakah kamu akan bersabar? Dan Tuhanmu selalu Melihat." (Surat Al-Furqan: 20). Ini mengingatkan saya bahwa setiap kejadian adalah ujian dan pelajaran. 

Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka Allah akan menguji kita dengan kesulitan. Demikian ungkapan para ulama kita.

Maka, di akhir Ramadan ini, marilah kita tetap semangat mengejar ibadah yang bernilai tinggi. Sebagaimana nasihat ulama, jika perlu, gunakan fasilitas yang memudahkan untuk beribadah. Seperti memesan makanan, agar bisa lebih fokus pada ibadah yang lebih utama.

Semangat untuk beribadah dan memaksimalkan momen di bulan Ramadan memang harus terus dipelihara. Namun, penting juga untuk mengingat bahwa kesehatan adalah aset berharga yang memungkinkan kita untuk beribadah dengan lebih baik. Maka, kita harus bijak dalam memilah aktivitas, memprioritaskan ibadah yang memberi dampak spiritual terbesar bagi diri kita.

Dalam mengarungi hari-hari di bulan Ramadan, kita terkadang terjebak dalam rutinitas yang justru bisa mengurangi esensi ibadah itu sendiri. Momen Ramadan adalah waktu untuk introspeksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan segala cara yang Dia ridhai. Oleh karena itu, meluangkan waktu untuk beristirahat demi memulihkan kondisi fisik agar bisa beribadah dengan lebih khusyuk juga merupakan bagian dari kebijaksanaan beribadah.

Marilah kita manfaatkan sisa waktu di bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya, meningkatkan kualitas ibadah, sekaligus menjaga kesehatan dan kebahagiaan diri. Semoga kita semua dapat menyelesaikan Ramadan tahun ini dengan penuh berkah, mendapat ampunan dari Allah, dan keluar sebagai individu yang lebih baik, lebih dekat kepada-Nya, dan lebih siap menghadapi hari-hari mendatang dengan penuh hikmah dan keimanan. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin. (*)

*Penulis adalah Dr. Ya’qud Ananda Gudban, SS. SST.Par. MM., ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia ( KoPPI)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES