Religi

Pelantikan JATMAN, Rais 'Aam PBNU: Tarekat Harus Jadi Jawaban atas Kegersangan Spiritual Umat

Selasa, 08 Juli 2025 - 00:23 | 13.51k
Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar dalam pelantikan pengurus JATMAN NU. (Foto: PBNU for TI)
Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar dalam pelantikan pengurus JATMAN NU. (Foto: PBNU for TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURWOREJO – Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, menegaskan bahwa praktik tarekat mu’tabarah harus senantiasa berakar pada syariat Islam yang kuat dan menjadi jawaban atas kegersangan spiritual umat.

Penegasan itu disampaikan Kiai Miftach saat memberikan arahan dalam pelantikan Idarah ‘Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyah (JATMAN) dan pembukaan Rakernas I di Purworejo, Senin (7/7/2025) di Jakarta.

Advertisement

“Tarekat bukan tempat pelarian. Ini adalah jalan disiplin ruhani yang terukur dan bersumber dari syariat. JATMAN harus menjadi teladan dalam laku dan sikap, serta menyinari masyarakat dengan tasawuf yang murni dan membumi,” tuturnya dalam pidato yang sarat makna.

KH Miftach juga menekankan pentingnya menjaga harmoni antara dimensi spiritual, sosial, dan kebangsaan. Dalam konteks itu, pelantikan pengurus Idarah ‘Aliyah JATMAN menjadi simbol kuatnya sinergi antara ulama, umara, dan para ahli thariqah dalam membangun kehidupan keagamaan yang moderat dan inklusif.

“JATMAN harus adaptif terhadap tantangan zaman, tapi tidak tercerabut dari akar tradisi keilmuan para sufi terdahulu. Inilah tugas besar para pengurus ke depan,” tegasnya.

Pelantikan dan Rakernas I JATMAN dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 7-8 Juli. Agenda utamanya meliputi diskusi tematik, penyusunan program kerja strategis, dan forum silaturahmi tarekat dari berbagai wilayah. Momentum ini diharapkan memperkuat posisi JATMAN sebagai pilar penting penjaga rohani umat Islam di Indonesia.

Meski tidak hadir secara langsung, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tetap menyampaikan arahan secara virtual dari luar negeri. Dalam sambutannya, Gus Yahya menekankan pentingnya peran tarekat dalam menjaga kedalaman spiritualitas Islam di tengah gempuran zaman modern.

“Jam’iyyah Thariqah bukan sekadar wadah ritual. Ia harus menjadi pelita ruhani bangsa, meneduhkan jiwa umat dalam hiruk-pikuk dunia yang makin bising,” ujar Gus Yahya melalui sambungan daring.

Ia juga mendorong JATMAN untuk terus menjadi kekuatan moral yang aktif dalam menyuarakan dakwah yang sejuk, moderat, dan solutif bagi problematika umat, baik di tingkat lokal maupun global.

Pelantikan ini menandai awal masa khidmat kepengurusan Idarah ‘Aliyah JATMAN untuk lima tahun ke depan. Masa bakti ini diharapkan mampu memperluas kontribusi JATMAN tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga kebangsaan dan kemanusiaan internasional.

Rakernas yang digelar usai pelantikan mengusung sejumlah agenda strategis, di antaranya penguatan kelembagaan tarekat, kaderisasi mursyid, revitalisasi pendidikan spiritual, serta keterlibatan aktif JATMAN dalam isu-isu sosial dan kebangsaan yang relevan dengan semangat zaman.

JATMAN, sebagai organisasi yang mengakar pada nilai-nilai sufistik, terus meneguhkan posisinya sebagai penjaga ruh Islam yang rahmatan lil alamin. Dari Purworejo, semangat ini dihembuskan untuk menguatkan spiritualitas umat dan mempererat persaudaraan bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES