Indonesia Positif

BIPJ Resmikan Pabrik Daur Ulang PET Pertama Berteknologi Foodgrade 

Kamis, 09 Februari 2023 - 22:25 | 86.66k
Peresmian BIPJ sebagai pabrik daur ulang PET (Polyethylene Terephthalate) pertama berteknologi food grade. (FOTO: Dok.BIPJ)
Peresmian BIPJ sebagai pabrik daur ulang PET (Polyethylene Terephthalate) pertama berteknologi food grade. (FOTO: Dok.BIPJ)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) membangun pabrik daur ulang PET (Polyethylene Terephthalate) pertama berteknologi food grade. 

Pabrik tersebut beroperasi untuk sampah plastik Mayora Group selaku produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Le Minerale dan juga sampah PET pabrikan lain. 

Advertisement

Pabrik daur ulang BIPJ memiliki kapasitas produksi 22.000 ton per tahun Recycled PET Plastic (RPET) dan telah memenuhi standar keamanan pangan internasional.

BIPJ-2.jpgPeresmian BIPJ sebagai pabrik daur ulang PET (Polyethylene Terephthalate) pertama berteknologi food grade. (FOTO: Dok.BIPJ) 

Komisaris Utama PT. Bumi Indus Padma Jaya, Ronald Atmadja mengatakan, PET menjadi material dengan emisi gas rumah kaca per gram terendah dan membuat harga produk menjadi lebih terjangkau dan berpotensi untuk menjadi alternatif material. 

PET sendiri memiliki tingkat daur ulang tertinggi, sehingga bila bekas kemasan plastik PET dapat terkelola dan didaur ulang, maka tidak menjadi timbulan sampah di ekosistem. 

Kehadiran pabrik daur ulang sekaligus bertujuan melengkapi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale (GESN Le Minerale) yang telah digaungkan sejak 2021 yang lalu. 

"Sebagai perusahaan lokal, kami berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia, termasuk dalam pengelolaan sampah," tandas Ronald yang juga merupakan Direktur Sustainability Le Minerale tersebut, Kamis (9/2/2023). 

BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale. Sedangkan edukasi pilah sampah dari rumah pendukung aksi collection rate sebagai hulu dalam gerakan ini juga akan terus dikampanyekan kepada masyarakat luas. 

Sementara itu, Managing Direktur Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) Gautam Rathore menambahkan, industri daur ulang plastik di Indonesia memang terus menunjukkan kemajuan impresif.

"Hal ini didukung dengan adanya kebutuhan dalam dan luar negeri, serta tersedianya post-consumer (sampah domestik) dan post-industrial," jelasnya. 

Oleh karena itu, kata dia, untuk meningkatkan penyediaan sumber bahan baku Recycled PET (R-PET) dalam negeri, serta sekaligus sebagai komitmen Mayora Group dan Le Minerale dalam mengaplikasikan peta jalan sampah perusahaan, didirikanlah PT. Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), pabrik daur ulang plastik khusus PET yang memenuhi standar keamanan pangan (foodgrade). 

“Belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia, oleh karenanya kami hadir untuk menciptakan sumber bahan baku yang memenuhi kebutuhan industri dalam negeri akan bahan baku recycled resin PET food grade terbaik yang sesuai dengan standar keamanan kemasan pangan," ungkap Gautam Rathore. 

Christine Halim, Direktur Utama Bumi Indus Padma Jaya, yang juga telah lama berkecimpung di dunia daur ulang sebagai Ketua Umum Adupi memaparkan, BIPJ menggunakan teknologi pengolahan PET paling modern dan berfokus pada higienitas. 

"Ada dua proses utama dalam pengolahan botol plastik PET menjadi food grade recycled plastik resin," tandasnya. 

Proses pertama dimulai dengan proses pembersihan dan pembukaan tutup. Lalu botol PET bekas tersebut diseleksi secara otomatis untuk kebersihan warna. Setelah itu proses pencacahan menjadi serpihan untuk kemudian pencucian dan pengeringan.

Proses kedua adalah proses extrusi, perubahan plastik dari bentuk padat menjadi cair. Lalu, proses dekontaminasi kontaminan dengan proses solid state polycondensation (SSP) dan yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. 

Pellet plastik inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru. Kehadiran BIPJ juga diharapkan akan membawa dampak lingkungan dan ekonomi. 

"Dampak lingkungan yakni terhadap Indonesia yang lebih bersih, sedangkan dari sisi ekonomi tentunya BIPJ akan membuka lapangan pekerjaan di platform daur ulang dan memberikan sumbangsih devisa bagi negara,” harap Christine. 

Apresiasi Menteri Perindustrian

PT. Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) yang yang berlokasi di Jombang, Jawa Timur ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Rabu, 8 Februari 2023 kemarin. 

Kementrian Perindustrian mengapresiasi didirikannya PT. Bumi Indus Padma Jaya sebagai industri daur ulang.

"Ini sesuai dengan misi Kemenperin dalam menciptakan transformasi industri yang berkelanjutan,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutannya di acara peresmian BIPJ.

Upaya ini diyakini dapat mewujudkan visi Indonesia menjadi negara industri tangguh yang bercirikan strukur industri nasional yang kuat, sehat dan berkeadilan, industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global, serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

Menperin optimistis, adanya pabrik daur ulang plastik PT Bumi Indus Padma Jaya dengan kapasitas produksi sebesar 22.000 ton per tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular.

“Pesan saya kepada Mayora Group dan PT. Bumi Indus Padma Jaya ini, agar dapat menjaga lingkungan sekitar dengan baik, yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau,” tegas Agus. 

Selain itu diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat baik melalui produk pelet PET yang dihasilkan, maupun melalui program-program berkelanjutan dengan melibatkan mitra kerja dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk keterlibatan pemerintah daerah. 

Tidak hanya itu, Agus juga menekankan bahwa keberadaan pabrik ini juga dapat meningkatkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia, dan berdampak dalam mengurangi sampah plastik dan secara langsung berkontribusi dalam peningkatan sosial ekonomi serta devisa negara.

Agus menilai pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung konsep ekonomi berkelanjutan yang patut diapresasi. 

Dukungan dan apresiasi serupa juga diungkapkan Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI), Andi. Dirinya percaya, hadirnya BIPJ akan memajukan industri daur ulang. Andi mengungkap, bisnis daur ulang plastik memiliki potensi besar. 

"Dengan potensi yang terus berkembang, industri daur ulang sampah botol plastik akan berperan besar terhadap lingkungan dan sekaligus pertumbuhan ekonomi negara," katanya.

ADUPI juga akan bekerjasama untuk memasok bahan baku botol kemasan PET bekas untuk BIPJ. 

"Kami tentu akan sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam menggerakan ekonomi sirkular. Hadirnya pabrik ini akan menggerakkan rantai ekonomi yang melibatkan berbagai pihak dari hulu ke hilir, mulai dari peran aktif masyarakat sampai kepada industri daur ulangnya," tandas Andi.

Berbagai dukungan untuk BIPJ pun hadir dari asosiasi lain di luar ADUPI. Seperti Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Perusahaan Air Minum Nasional (Asparminas).

GAPMMI mengapresiasi langkah Mayora Group yang telah mendirikan BIPJ sebagai bagian dari gerakan ekonomi sirkular nasional yang terintegrasi dan komprehensif. 

"Ini akan meningkatkan kredibilitas industri serta menunjukkan komitmen dunia usaha terhadap kebijakan pemerintah. Kami mengajak anggota asosiasi lain untuk juga dapat mengambil langkah serupa,” ujar Adhi Lukman, Ketua GAPMMI. 

Sebagaimana diketahui sebagian besar produsen makanan dan minuman yang tergabung dalam GAPMMI menggunakan plastik PET sebagai kemasan produk. Adanya BIPJ akan meningkatkan daur ulang pasca konsumsi. 

Asosiasi Air Minum Nasional, Asparminas, yang beranggotakan perusahaan besar, menengah dan kecil yang bergerak di bidang air minum kemasan, juga menyatakan dukungan terhadap berdirinya BIPJ. 

Eko Susilo, Sekjen Asparminas menyatakan bahwa, dengan beroperasinya BIPJ, semakin meningkatkan keyakinan produsen air minum dalam kemasan terkait alternatif kemasan yang aman dan bernilai daur ulang tinggi, yaitu PET. 

"Kami berharap, BIPJ dapat menjadi wadah sirkuler bagi para produsen air minum dalam kemasan, sehingga kami dapat mewujudkan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait peta pengurangan jalan sampah," ucapnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES